Berita Sabang
Ini Upaya Pemko Sabang Cegah Malaria & Penyakit Infeksi Lainnya, Tapi Bukan Berarti Sudah Terinfeksi
Kerja sama ini dilaksanakan dalam bentuk pengembangan SDM dan pendampingan penelitian malaria dan juga pada penyakit infeksius lainnya, seperti DBD
Penulis: Mursal Ismail | Editor: Mursal Ismail
Kerja sama ini dilaksanakan dalam bentuk pengembangan SDM dan pendampingan penelitian malaria dan juga pada penyakit infeksius lainnya, seperti DBD dan hepatitis.
Laporan Mursal Ismail | Sabang
SERAMBINEWS.COM, SABANG - Pemko Sabang melakukan upaya pencegahan malaria dan penyakit terinfeksi lainnya di wilayah kepulauan ini.
Oleh karena itu, Wali Kota Sabang, Nazaruddin SI Kom, melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman dan Perjanjian Kerjasama.
MoU itu ditanda tangani Wali Kota yang akrab disapa Tgk Agam ini dengan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman.
Selain itu dengan Kementerian Riset dan Teknologi.
Penandatanganan ini berlangsung di ruang kerja Wali Kota Sabang, Senin (3/2/2020).
• Salihin, Jembatan Enang-Enang Mulai Dikerjakan Tahun 2021
Kerja sama ini dilaksanakan dalam bentuk pengembangan SDM dan pendampingan penelitian malaria dan juga pada penyakit infeksius lainnya, seperti DBD dan hepatitis.
“Pemerintah Kota Sabang melalui Dinas Kesehatan terus melakukan berbagai upaya.
Upaya ini dalam peningkatan dan pengembangan pelayanan kesehatan, baik di rumah sakit maupun di Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan," kata Wali Kota.
• Yuriska, Mahasiswi Cantik Bercita-Cita Jadi Pengusaha
• Awak Susi Air Mendarat di Bandara Kuala Batu Abdya Diperiksa Suhu Tubuh, Ini Penjelasan Kadinkes
Sementara itu, Asisten II Sekda Kota Sabang, Drs Kamaruddin, juga mengatakan ini merupakan salah satu inovasi.
Tujuannya untuk mendeteksi dini terhadap penyebaran virus plasmodium knowlesi yang menginfeksi monyet.
“Ini adalah pencegahan, bukan berarti Kota Sabang sudah terinfeksi virus tersebut.
Tetapi ini merupakan inovasi Pemko Sabang dalam rangka mengantisipasi penyebarannya.
Sebagai kota wisata, bisa saja terjangkit virus ini melalui wisatawan atau turis yang berkunjung ke Sabang, maka pencegahan dini perlu untuk antisipasi,” kata Kamaruddin.
Kamaruddin menambahkan kerja sama ini bukan hanya melibatkan lintas sektor kesehatan saja, namun melibatkan berbagai instansi vertikal.
Terutama, Kantor Kesehatan Pelabuhan, RSAL, dan beberapa instansi lainnya.