Kupi Beungoh
Adat dan Aliran Sesat
Bagi orang Aceh, hukum Islam dengan hukum adat merupakan nilai yang hidup sebagai satu kesatuan tak terpisahkan.
Bahkan, jika terbukti melanggar aturan sudah selayaknya Pemerintah mengganjarnya dengan hukuman yang berlaku sebagaimana diamanahkan dalam Qanun No. 08 tahun 2015.
Jika terus dibiarkan atau diberikan ruang kepada oknum-oknum yang berpotensi memecah belah ummat, maka dikhawatirkan masyarakat Aceh akan menentukan sikapnya sendiri.
Karena bagi orang Aceh (sebagaimana Narit Maja);
geutém maté bak limông pat malée: keusa agama allah jipeuhina, dua ma ngôn ku teuh diseumalée, lhée aneuk dara teuh jipeukaru, peut inông peureumöeh ka göp cuca, limông céu di peuiséük ië jipeuthöe jan seumula.
Jelaslah, bagi Aceh agama adalah marwah yang sama harganya dengan darah.
Semoga Allah menjauhkan kita dari pemahaman menyimpang dan prilaku radikal serta dilindungi dari orang-orang yang berlagak panitia surga-neraka. Amin.
*) PENULIS adalah Pengurus Ikatan Sarjana Alumni Dayah dan Pengamat Bumoe Singet.
KUPI BEUNGOH adalah rubrik opini pembaca Serambinews.com. Setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis.