Breaking News

Suara Parlemen

HRD Ajak Warga Aceh di Jabotabek Hadiri Maulid Akbar dan Pelantikan Tastafi Jakarta

Tastafi merupakan majelis yang didirikan untuk membumikan ajaran tasawuf, tauhid, dan fikih berdasarkan faham Ahlussunnah wal Jama'ah.

Penulis: Fikar W Eda | Editor: Taufik Hidayat
For Serambinews.com
Wakil rakyat Aceh, HRD bersama Abu Mudi,salah seorang ulama kharismatik Aceh. 

Laporan Fikar W Eda | Jakarta

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Pengurus Pusat TASTAFI, H Ruslan M Daud (HRD) mengajak warga Aceh dan seluruh jamaah Nahdliyin di Jakarta dan sekitar Jabotabek (Jakarta Bogor Tangerang Bekasi) hadiri dan menyukseskan Maulid Akbar dan  Pelantikan Pengurus TASTAFI Cabang Jakarta. 

Kegiatan  tersebut dijadwalkan pada Jumat, (7/2/2020) selepas magrib di Aula Serbaguna Komplek Perumahan DPR RI Kalibata Jakarta Selatan. 

TASTAFI adalah singkatan dari Tasawuf, Tauhid dan Fiqih, majelis yang didirikan untuk membumikan ajaran tasawuf, tauhid, dan fikih berdasarkan faham Ahlussunnah wal Jama'ah.

HRD yang juga anggota Komisi V DPR RI Fraksi PKB mengharapkan kepada pengurus TASTAFI Cabang Jakarta yang akan dibai'at oleh Ayah Rohani Kita Abu Syeikh H. Hasanoel Bashry, agar menjaga amanah, bekerja keras dan kerja Ikhlas sehingga TASTAFI menjadi media pengembangan dan pengamalan Ilmu tasawuf, tauhid dan fikih ke seluruh pelosok tanah air. 

Ayahanda Rohani Kita Abu Syeikh H. Hasanoel Bashry yang akrab disapa Abu Mudi, menjelaskan maksud didirikannya Majelis Zikir dan Pengajian TASTAFI selain menyampaikan dan membumikan ajaran tasawuf, tauhid, dan fikih berdasarkan faham Ahlussunnah wal Jama'ah, juga membentengi umat dari faham humanisme sekuler, teoligi global dan konsumerisme.

Abu Mudi menjelaskan, humanisme sekuler lahir di masa Renaissance yang terjadi di abad ke-18 dan pemikiran bebas di abad ke-19, menciptakan manusia yang mengakui dirinya sebagai bagian dari alam yang kekal dan tidak diciptakan oleh Allah. Penganut faham humanisme ini  berkeyakinan bahwa memperbaiki manusia tanpa kehadiran Allah atau tanpa bantuan dari Allah. 

"Pemahaman ini berbahaya bagi generasi Islam, kita harus bentengi mereka dengan pengajian TASTAFI," tegas Abu Mudi. 

"Begitu juga dengan doktrin teologi global, dilakukan dengan usaha terencana dan sistematis, menghapus agama dengan perlahan dan menggantikannya dengan hal baru hasil produk gagasan mereka, atau paling tidak mengurangi dan menjinakkan keyakinan akan kebenaran agama tersendiri. Pemahaman ini bisa manyasar generasi kita melalui beragam media social, forum-forum diskusi dan seterusnya," sebut Abu

Abu Mudi juga menyatakan, konsumerisme merupakan paham atau ideologi yang menjadikan seseorang atau kelompok yang menjalankan proses konsumsi atau pemakaian barang-barang hasil produksi secara berlebihan. 

Sifat konsumtif yang ditimbulkan akan menjadikan penyakit jiwa yang tanpa sadar menjangkit manusia dalam kehidupannya. Konsumerisme ini adalah saudara kandung dari materialisme dan hedonisme, ketiganya berjalan seiringan. 

"Semua kenyataan di atas adalah perang dingin yang sedang dihadapi umat Islam saat ini, kita umat Islam harus bergerak, mempersiapkan diri menghadapi perang dingin ini, dengan cara-cara yang dingin, damai namun jitu untuk membentengi umat," ajak inisiator TASTAFI, Abu Syeikh H.Hasanoel Bashry.(*)

Kebakaran Rumah Kontrakan di Bireuen, tidak Ada Barang yang Dapat Diselamatkan

Bener Meriah Mengukir Prestasi Dalam Penyaluran Cepat Dana Desa Tahun 2020

Tak Kalah dari Obat Kimia, 10 Rempah-rempah Ini Bisa Digunakan Merawat Tubuh dari Kepala Hingga Kaki

Ditemani Anggota DPRA dan DPRK Tamiang, Eks Pekerja di Pertamina EP Rantau Lapor Forbes DPR/DPD RI

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved