Wawancara Eksklusif
Menteri Agama Jenderal TNI Purn Fachrul Razi: Potensi Aceh Luar Biasa
Lulusan Akademi Militer 1970, dalam catatan Wikipedia, disebutkan tokoh ini berpengalaman dalam bidang infantri.
Penulis: Fikar W Eda | Editor: Yusmadi
Laporan Fikar W Eda | Jakarta
SERAMBINEWS.COM -- Jenderal TNI Purn. Fachrul Razi, lahir di Banda Aceh 26 Juli 1947. Diangkat sebagai Menteri Agama dalam Kabinet Indonesia Maju pimpinan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden KH. Ma'ruf Amin.
Lulusan Akademi Militer 1970, dalam catatan Wikipedia, disebutkan tokoh ini berpengalaman dalam bidang infantri.
Di militer, Jenderal. Purn. Fachrul Razi pernah menempati jabatan puncak sebagai Wakil Panglima TNI.
Di panggung politik, ia adalah tim pendiri Partai Hati Nurani Rakyat atau Partai Hanura bersama Jenderal TNI. Purn. Wiranto.
Selepas Dzuhur, Kamis (6/2/2020) Fachrul Razi menerima delegasi tokoh Aceh yang berada di bawah organisasi paguyuban masyarakat Aceh di Jakarta, Taman Iskandar Muda (TIM).
Ada beberapa hal yang dibincangkan dalam pertemuan yang berlangsung sekitar 1,5 jam itu, seperti bioskop, tingkat kerukunan beragama di Aceh dan sebagainya.
• Benarkah Toleransi Beragama di Aceh Terendah Se-Indonesia? Simak Cerita Monica Malau dan Kawan-kawan
• Survei Kemenag Tempatkan Aceh Rangking Terbawah Toleransi Beragama, Begini Reaksi Pendeta Idaman
• Tionghoa dan Toleransi di Negeri Syariah
Pertemuan tersebut tidak formal, dan menteri menyebutnya sebagai dialog santai.
Seusai pertemuan, Fikar W.Eda dari Serambi Indonesia berkesempatan mewawancarai pensiunan bintang empat ini dalam waktu yang sangat terbatas.
Berikut petikannya
Menurut Anda apa yang harus dilakukan untuk mendorong kemajuan Aceh?
Aceh punya potensi luas biasa. Potensi pariwisata, alam, seni budaya dan sebagainya. Itu semua potensi yang hebat. Luar biasa.
Lalu apa yang harus dilakukan dengan semua potensi itu?
Kita kelola dengan baik semuanya. Dengan sebaik-baiknya. Sesuai dengan bidang kita masing-masing.
Laporan Kementerian Agama, Aceh termasuk daerah yang rendah tingkat kerukunan umat beragama, menurut Anda?