Berita Bireuen
Pengendara Kerap Terobos Lampu Merah di Matanglumpang Dua Bireuen, Kini Lampu untuk Dua Arah Padam
Padahal lampu merah itu berlokasi di persimpangan empat, yakni Jalan Banda Aceh - Medan serta dari arah Jangka ke Kampus Universitas (Umuslim)
Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Mursal Ismail
Padahal lampu merah itu berlokasi di persimpangan empat, yakni Jalan Banda Aceh - Medan serta dari arah Jangka ke Kampus Universitas (Umuslim) Peusangan, Bireuen.
Laporan Yusmandin Idris I Bireuen
SERAMBINEWS.COM, BIREUEN - Pengendara kerap menerobos traffic light atau lebih dikenal lampu merah di Matangglumpang Dua, Kabupaten Bireuen.
Padahal lampu merah itu berlokasi di persimpangan empat, yakni Jalan Banda Aceh - Medan serta dari arah Jangka ke Kampus Universitas (Umuslim) Peusangan, Bireuen.
Berhubung di lokasi terbilang padat pengendara kerap menerobos, seorang warga menulis di akun facebooknya.
"Lampu mirah ino d Matang saran lon kepada Pemerintah Bireuen, kajeut boet aju, pinah. Hana so dong meusidroe, abeh listrek mantong," tulisnya dalam bahasa Aceh.
Artinya, kira-kira begini.
"Lampu merah di Matang, saran saya kepada Pemerintah Bireuen sudah bisa diangkat. Tak ada yang berhenti, menghabiskan arus listrik saja," tulisnya.
• BKN Masih Temukan Peserta CPNS Bawa Jimat saat Tes SKD, Untuk Apa?
• Heboh Penculikan Anak di Gayo Lues, Korban Selamat Setelah Tarik-menarik dengan Pelaku
• Tahun Ini, PSSB Bireuen Dijadwalkan Ikut Liga 3 PSSI, Mustafa A Glanggang Harap Dukungan Masyarakat
Menanggapi hal ini, tadi siang Serambinews.com memantau langsung keberadaan lampu merah itu.
Memang sebagian pengendara masih kerap menerobos, tetapi sebagian masih berhenti saat lampu merah menyala di lokasi tersebut.
Di sisi lain, dua arah lampu merah sedang padam, yakni dari utara ke selatan atau arah Jangka ke Umuslim dan sebaliknya.
Sedangkan lampu dari arah Banda Aceh ke Medan dan sebaliknya menyala.
Akibat dua lampu merah ini tak berfungsi alias padam ditambah sebagian pengendara kurang disiplin, arus lalu lintas di lokasi padat ini menjadi semrawut.
Masalah lain, ruas jalan dari arah kampus Umuslim ke arah Jangka
adalah jalan satu arah atau untuk kendaraan yang masuk.
Sedangkan kendaraan keluar seharusnya melalui jalan samping kampus Umuslim,
depan Koramil Peusangan, tetapi banyak pengendara melawan arus.