Berita Aceh Besar
Panen Raya, Ikan Hasil Tangkapan Nelayan Gampong Baroh Blangmee, Lhoong, Aceh Besar Capai 5 Ton
Tidak tanggung-tanggung, hasil tangkapan nelayan tradisional yang menggunakan pukat darat milik BUMG Baroh Blangmee tersebut mencapai lima ton.
Penulis: Misran Asri | Editor: Nurul Hayati
"Tapi, kan tidak semuanya mampu dijual di lokasi, sehingga satu truk setengah dari ikan-ikan tersebut, mau tidak mau harus dibawa ke Banda Aceh untuk dijual di sana, dari pada ikannya busuk," tambahnya.
• Dinkes Bireuen hingga Perangkat Desa Antisipasi Virus Corona, Ini Rencana Tindak Lanjut
Ia pun menerangkan, dengan penggunaan pukat darat milik BUMG Baroh Blangmee tersebut, hasil akan dibagikan menjadi tiga bagian.
Satu keuntungan untuk gampong dan dua bagian untuk nelayan yang terlibat dalam penangkapan ikan tersebut.
"Hasilnya dua bagian untuk nelayan yang nangkap dan satu bagian untuk gampong dan itu dinilai cukup adil," terang Azhari.
Ia pun menerangkan, hasil tangkapan yang besar itu tidak selalu dan hanya waktu-waktu tertentu atau bersifat musiman.
"Ini anugerah yang luar biasa. Kalau kita lihat jumlah tangkapan ikan yang cukup banyak ini, rasanya tidak percaya. Tapi, itulah kenyataannya rezeki yang diberikan oleh Allah SWT," pungkas Keuchik Gampong Baroh Blangmee, Azhari Djamal.
• Direktur Pascasarjana IAIN Lhokseumawe Terima Penghargaan Pemimpin Perubahan
Sebelumnya Serambinews.com juga pernah memberitakan, nelayan tradisional di Gampong Jantang, Kecamatan Lhoong, Aceh Besar, juga mendapatkan tangkapan ikan yang melimpah.
Bahkan selama Desember 2019, tangkapan ikan dengan hasil yang sangat melimpah ruah sudah berlangsung empat kali selama penghujung bulan 2019.
Fakta tersebut diungkapkan Keuchik Gampong Jantang, Heri kepada Serambinews.com, pada Kamis, 12 Deseember 2019 lalu.
Menurut Heri, mayoritas penduduk di desanya berprofesi sebagai nelayan.
Meski aktivitas masyarakatnya melaut, tapi baru kali ini, tepatnya di penghujung bulan tahun 2019 tersebut, nelayan tradisional yang merupakan warganya mendapatkan hasil yang melimpah.
"Kalau sebelumnya tidak sebanyak saat itu," kata Heri kala itu kepada Serambinews.com.
Karena tidak ada tempat penampungan ikan, sehingga ikan hasil tangkapan nelayan tersebut tak tahu harus dijual kemana.
• Ustaz Somad Ungkap Perasaannya saat Jadi Korban Bullying: Di-bully Sementara, Sakitnya Agak Lama
Biasanya kata Heri, saat itu masyarakat langsung membawa ke Lampulo untuk dijual dengan harga miring.
Karena ikan-ikan tangkapan itu tidak dapat disimpan dalam waktu yang lama, karena dikhawatirkan akan membusuk.