Berita Aceh Tamiang

Epilepsi Kambuh, Wajah Pedagang Pisang Goreng di Kota Lintang Aceh Tamiang Terendam Minyak Mendidih

Minyak mendidih di hadapannya langsung mengubah nasib dan kondisi fisik wanita ini.

Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Mursal Ismail
SERAMBINEWS.COM/RAHMAD WIGUNA
Aksi penggalangan donasi untuk Rusdiana dan Bayu dilakukan Pemuda Kota Lintang di simpang kelana Kota Kualasimpang, Aceh Tamiang, Minggu (9/2/2020). Rusdiana sudah menjalani sepuluh kali operasi akibat wajahnya terendam minyak mendidih, sedangkan Bayu menderita pembengkakan jantung sejak sepuluh tahun lalu. 

Minyak mendidih di hadapannya langsung mengubah nasib dan kondisi fisik wanita ini.

Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang

SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG – Rusdiana Sari (38) tak bisa melawan takdir.

Penyakit epilepsi yang diidapnya kambuh saat dia menggoreng pisang.

Minyak mendidih di hadapannya langsung mengubah nasib dan kondisi fisik wanita ini.

Kisah pilu ini terjadi sebulan lalu ketika Rusdiana Sari memasak pisang yang dijualnya di warung. 

Warung ini di seputaran rumahnya, Kampung Kota Lintang, Kecamatan Kota Kualasimpang.

Satu Napi yang Kabur Berhasil Ditangkap, Kini Harus Jalani Hukuman di Kamar Isolasi

Wajah ibu yang disebut-sebut memiliki dua anak ini melepuh.

Dia tak kuasa mengendalikan dirinya untuk tidak “kecebur” ke dalam kuali berisi minyak mendidih akibat epilepsinya kambuh.

“Ibu itu berjualan pisang goreng.

Jadi pas lagi memasak pisang, sakit ayannya kambuh. Langsung wajahnya jatuh ke dalam wajan,” kata Muhammad Fadil, Spd, Minggu (9/2/2020).

Fadil merupakan merupakan koordinator lapangan yang membentuk tim relawan pengumpulan donasi untuk biaya pengobatan Rusdiana.

VIDEO Warga Jerman Masuk Islam di Aceh, Ucap Dua Kalimat Syahadat di Masjid Haji Keuchik Leumik

Tim relawan ini dinamai Pemuda Kota Lintang dan sejak Rabu (5/2/2020) lalu membuka dua titik penggalangan dana.

Kedua titik penggalangan ini di Kota Kualintang dan di simpang Kelana Kota Kualasimpang.

Sambil membentang spanduk yang memajang foto Rusdiana dan Bayu Andika (16), para relawan ini setia berdiri di pinggir jalan raya berharap ada pengguna jalan yang tergugah.

Fadil menjelaskan aksi mereka ini murni untuk membantu meringankan beban keluarga Rusdiana yang saat ini masih dirawat di RSUZA. Suami Rusdiana bekerja di sebuah kilang kayu.

Menurut dia, Rusdiana sudah menjalani operasi di wajah sebanyak sepuluh kali. Namun kondisinya tetap memprihatinkan akibat luka yang sangat parah.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved