Aceh Hebat

Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah Apresiasi Eksistensi Persatuan Masyarakat Aceh (Permasa) di Kepri

Nova Iriansyah menyampaikan hal ini dalam sambutannya saat bersilaturahmi dengan pengurus Permasa di Restauran Golden Prawn, Batam, Kepri.....

Penulis: Mursal Ismail | Editor: Mursal Ismail
For serambinews.com
Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Aceh, Ir Nova Iriansyah MT, disela-sela silaturahmi dan makan malam dengan Permasa (Persatuan Masyarakat Aceh) di Kepri. Silaturahmi ini berlangsung di Golden Prawn Batam, Kepri, Senin (10/2/2020) malam 

 Nova Iriansyah menyampaikan hal ini dalam sambutannya saat bersilaturahmi dengan pengurus Permasa di Restauran Golden Prawn, Batam, Kepri, Senin (10/2/2020) malam.

 Laporan Mursal Ismail | Banda Aceh 

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, mengapresiasi kekompakan dan eksistensi Persatuan Masyarakat Aceh (Permasa) di Kepulauan Riau (Kepri). 

Nova Iriansyah menyampaikan hal ini dalam sambutannya saat bersilaturahmi dengan pengurus Permasa di Restauran Golden Prawn, Batam, Kepri, Senin (10/2/2020) malam.

Sesaat sebelumnya, Nova mendengar penjelasan Ketua Permasa Provinsi Kepri, T Nanggroe Sulaiman, terkait aktivitas paguyuban yang sudah berdiri sejak tahun 1996 ini. 

3 Tahun Jejak Aceh Hebat
3 Tahun Jejak Aceh Hebat (IST)

“Eksistensi Permasa sangat luar biasa, terutama di bidang keagamaan dan sosial, ini tentu membanggakan bagi saya.

Ini menunjukkan betapa kuatnya rasa ke-Acehan di jiwa kita,” kata Nova sebagaimana dikutip dalam siaran pers dikirim kepada Serambinews.com, Selasa (11/2/2020). 

Wali Kota Medan Tengku Dzulmi Edlin Segera Disidang Terkait Kasus Suap Jabatan

Nova menambahkan silaturahmi adalah ajaran dan peninggalan Rasulullah yang sangat bernilai tinggi.

"Dari pemaparan Pak Ketua tadi, membuktikan bahwa Permasa sangat menjunjung tinggi silaturahmi.

Permasa memiliki Masjid, ada 12 rayon yang aktif menggelar pengajian, mengasuh 4 pesantren.

Aktif dalam kegiatan sosial termasuk permasalahan TKI dan nelayan, terutama yang berasal dari Aceh.

Pemerintah Aceh merasa sangat merasa terbantu dengan keberadaan dan aktivitas Permasa,” kata Nova.

Kerja Pria Ini Sehari-hari Hanya Main Game Online, Tapi Bisa Beli Mobil Mewah seharga Rp 1 Miliar

Plt Gubernur mengatakan dirinya telah berkomitmen bersilaturahmi dengan paguyuban Aceh dimana pun dirinya sedang bertugas, baik di dalam maupun di luar negeri.

Di akhir sambutannya, Plt Gubernur kembali mengingatkan pentingnya menjaga dan adat dan menunjukkan spirit ke-Acehan.

“Jangan lupakan adat istiadat Bumi Serambi Mekah.

Aceh adalah tanah dan bangsa yang mulia. Permasa adalah salah satu paguyuban yang sangat aktif, lanjutkan dan terus jaga marwah bangsa Aceh,” pesan Nova.

Dalam pertemuan tersebut, Plt Gubernur turut didampingi Sekda Taqwallah, Inspektur Aceh Zulkifli, Kepala Dinas Perhubungan Junaidi. 

Kemudian Kepala Biro Humas dan Protokol, Muhammad Iswanto, Direktur PT Pema Zubir Sahin dan Ketua Kadin Aceh Makmur Budiman.  

Menelusuri Jejak Syekh Abdurrauf As Singkili di Tanah Kelahirannya, Masih Ada Tongkat Besi & Quran

Sebelumnya, saat silaturahmi ini Ketua Permasa Provinsi Kepri, T Nanggroe Sulaiman, menjelaskan Permasa selalu menjunjung tinggi adat dan menonjolkan ciri ke-Acehan. 

Terutama dalam berbagai kegiatan yang digelar di Provinsi Kepri.

“Adat istiadat tetap kita junjung tinggi Pak. Ciri ke-Acehan masih terus kita pertahankan, karena memang itu salah satu tujuan kita berhimpun di paguyuban ini.

Mempertahankan identitas dan memperkuat silaturahmi,” kata Nanggroe.

Nanggroe menambahkan, setiap tahun Permasa rutin menggelar maulid dan suguhan khas kuah beulangong.

Selain itu, pengajian-pengajian juga rutin mereka laksanakan.

Dalam setiap kegiatan, Anggota Permasa selalu menggunakan bahasa Aceh.

“Alhamdulillah kita telah membangun Masjid Syiahkuala di Kota Batam ini, lokasinya di pusat kota. Di sini setiap bulan kita menggelar zikir akbar.

5.916 Siswa di Aceh Selatan Peroleh Beasiswa Program Indonesia Pintar

Saat ini, Permasa sudah ada di 12 rayon, di setiap rayon kita punya Meunasah. Selain itu, ada 4 pesantren yang dikelola masyarakat Aceh di sini Pak,” kata Nanggroe.

Nanggroe mengungkapkan, letak geografis Kepri yang berbatasan langsung dengan Malaysia dan Singapura, juga berpengaruh terhadap kegiatan sosial Permasa.

Nanggroe mencontohkan, banyak TKI bermasalah yang dikirim ke Tanjung Pinang, Kepri. 

Jika ada TKI asal Aceh, maka Permasa akan memfasilitasi dan menjemput dari sana.

“Keberadaan Permasa juga sangat membantu aparatur di Kepri.

Salah satu contoh adalah saat beberapa waktu lalu ada warga Aceh yang terkatung-katung di tengah laut.

Alhamdulillah, mereka ditemukan dan diselamatkan oleh Angkatan Laut AS.

Kemudian mereka diantarkan ke Polda Kepri.

Nah, karena keberadaan Permasa, pihak Polda langsung menghubungi dan menyerahkan 12 saudara kita itu kepada Permasa,” ungkap Nanggroe.

Nanggroe juga menjelaskan, anggota Permasa memiliki aktivitas keseharian yang beragam, mulai ASN, polisi, pedagang, dan pengusaha berbagai bidang.

Selain itu, sambung Nanggroe, hubungan Permasa dengan semua unsur dan elemen masyarakat di Kepri terjalin baik.

“Saat ini Permasa juga sudah memiliki aset berupa tanah seluas 1.600 hektare yang merupakan wakaf dari Pak Zul.

Saat ini belum ada bangunan apa-apa, hanya sebuah balai yang kita dirikan untuk menggelar pengajian rutin.

Rencananya kami akan bangun gedung serbaguna di lahan itu untuk mendukung berbagai kegiatan Permasa,” kata Nanggroe. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved