INFO SUBULUSSALAM
Korkot PKH Subulussalam: Rumah KPM Segera Dilabeli Stiker
Pemerintah Kota Subulussalam segera melakukan labelisasi ribuan rumah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) di daerah ini.
Penulis: Khalidin | Editor: Yusmadi
Laporan Khalidin | Subulussalam
SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM – Pemerintah Kota Subulussalam segera melakukan labelisasi ribuan rumah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) di daerah ini.
Hal itu disampaikan Yunadi SE, Koordinator kota (Korkot) PKH Kota Subulussalam kepada Serambinews.com, Rabu (12/2/2020).
Menurut Yunadi, label stiker berupa bertuliskan keluarga miskin akan mereka pasang di rumah KPM PKH.
Ini, kata Yunadi sekaligus menjadi cemeti bilamana ada penerima PKH yang mampu namun tetap bertahan.
Dengan label diharapkan para penerima PKH yang telah mampu bisa dengan sukarela mundur sehingga dapat dialihkan kepada warga miskin lainnya.
”Insha Allah dalam waktu dekat kita akan labeli rumah warga penerima PKH, ini sebagai tanda mana warga miskin dan tidak,” ujar Yunadi
Sebelumnya Yunadi mengungkapkan sebanyak 378 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) di Kota Subulussalam telah mengundurkan diri.
Mereka mengundurkan diri karena sudah mampu secara ekonomi.
• Kasus Penyelundupan Sabu dari Malaysia ke Aceh, Ini Tuntutan Jaksa kepada Empat Terdakwa
• FORKAB Desak Bupati Bentuk Qanun Tapal Batas, Ini Tujuannya
• Ambisi Ferry Komul Bawa Persiraja Bertahan di Liga 1 Indonesia
”Banyak juga sudah mengundurkan diri, ada ratusan,” kata Yunadi SE, Koordinator kota (Korkot) PKH Kota Subulussalam kepada Serambinews.com, Selasa (11/2/2020).
Menurut Yunadi, para peserta ini mengundurkan diri dengan sukarela tanpa ada paksaan. Dikatakan, KPM mundur dan melaporkan kepada petugas PKH. Ini setelah perekonomian para KPM dinyatakan telah meningkat.
”Mereka mundur karena perekonomiannya sudah meningkat,” terang Yunadi
Dijelaskan, setiap bulan petugs PKH menggelar pertemuan dengan penerima manfaat.
Pertemuan tersebut disebut P2K2 (Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga) di balai desa.
Nah, kata Yunadi, dalam pertemuan inilah biasa muncul informasi adanya peserta yang akan keluar atau mau keluar dengan alasan meningkatnya perekonomian mereka.