Berita Aceh Tamiang
Ketersediaan Blangko KTP Elektronik Cukup, Pelayanan Satu Hari Diterapkan di Aceh Tamiang
Terpenuhinya blangko ini membuat one day service (layanan satu hari) sudah berjalan penuh.
Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Mursal Ismail
Terpenuhinya blangko ini membuat one day service (layanan satu hari) sudah berjalan penuh.
Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang
SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG – Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Aceh Tamiang memastikan ketersediaan blangko KTP elektronik mencukupi.
Ya, stok blangko untuk mengakomodir seluruh kebutuhan masyarakat.
Terpenuhinya blangko ini membuat one day service (layanan satu hari) sudah berjalan penuh.
Artinya proses pembuatan KTP elektronik sudah hanya memakan satu hari.
Sebelumnya Disdukcapil hanya bisa melayani perekaman KTP elektronik karena ketiadaan blangko.
“Kami telah menerima kiriman blangko dari kementerian.
Dengan tersedianya blangko ini, one day service telah berjalan full.
Masyarakat langsung menerima KTP elektronik hari itu juga ,” kata Kadis Dukcapil Aceh Tamiang, Sepriyanto, Kamis (13/2/2020).
• Mahkamah Agung Tolak Kasasi, Irwandi Yusuf Langsung Jalani Masa Hukuman
• Jika Nilai Total SKD Sama, Siapa Pelamar CPNS Berhak Mengikuti SKB, Baca Isi Surat Menteri PANRB Ini
• Kenduri Kebangsaan di Bireuen Dihadiri Presiden dan 11 Menteri, Disajikan Kuah Beulangong dan Kopi
Sepriyanto menjelaskan terhitung per Desember 2019, warga yang sudah melakukan perekaman KTP elektronik sebanyak 7.600 orang.
Sepriyanto pun mengimbau agar warga tersebut datang ke Kantor Disdukcapil untuk proses pencetakan KTP elektronik.
Secara keseluruhan perekaman KTP elektronik di Aceh Tamiang sudah terlaksana 99,36 persen atau hanya menyisakan 1.648 jiwa.
Tingginya capaian ini tidak terlepas ditingkatkannya pelayanan di Kantor Disdukcapil denga menambah loket layanan serta kebijakan menjemput bola.
Hanya saja diungkapkan Sepriyanto, inisiatif masyarakat terbilang masih rendah untuk mnegurus produk administrasi penduduk (adminduk) ini.
Ia mencontohkan ketika petugasnya menjemput bola ke permukiman untuk proses perekaman, masih banyak warga yang tidak datang.
“Besoknya ada saja datok penghulu (kepala desa) yang menghubungi agar kami datang lagi ke kampung itu karena ada warganya yang ingin merekam KTP elektronik,” kata mantan Kabag Tapem Setdakab Aceh Tamiang ini. (*)