Satu Keluarga Diserangan Virus Corona, Masuk Rumah Sakit Ditolak, Minta Tolong di Medsos, Diblokir
Liu awalnya tidak mengira jika kondisi kota tempat keluarganya hidup akan berubah menjadi 'lautan darah'.
"Jika dia benar-benar menderita virus corona, tidak ada yang bisa dilakukan,
"Pergi ke rumah sakit di mana tidak ada yang akan merawatnya bahkan mungkin akan lebih sulit," kata Liu menceritakan nasihat kerabatnya.
Benar saja, ketika menghubungi komite lingkungan setempat yang ditugasi untuk menangani virus corona, keluarga Liu tak kunjung mendapat bantuan.
Mau tak mau gadis ini harus mencari cara lain.
Akhirnya memposting cerita keluarganya di media sosial Weibo menjadi langkah yang dipilihnya.
Di sana dia memohon bantuan. Selain itu, Liu juga menghubungi media lokal yang memberitakan akunnya.
Barulah setelah 'kehebohan' yang dibuatnya di media sosial, rumah keluarganya didatangi petugas kesehatan.
Namun sayangnya sang kakek tak bisa bertahan dari serangan virus mematikan ini.
"Kakek benar-benar kuat. Kami tahu ia pasti sangat kesakitan, tetapi ia masih bersikers dan berpura-pura baik-baik saja,"
"Sebelum hasilnya kembali, dia tidak bisa bertahan lagi dan menutup matanya untuk yang terakhir kali," kata Liu.
Serangan virus corona terhadap keluarga ini tak berhenti di situ.
Seolah virus ini tak mengijinkan Liu dan orang-orang terdekatnya berduka, justru giliran sang ayah yang berada di masa-masa kritis.
Sang ibu memberitahu LIu jika paru-paru ayahnya sudah berhenti bekerja setelah melewati perjuangan panjang untuk bisa masuk ke rumah sakit.
Ya, seperti sang kakek yang kesulitan mendapat perawatan dari tim medis, sang ayah pun demikian.
Sang ayah sempat ditolak dari rumah sakit karena sudha tak ada lagi tempat untuk menampung pasien.