Derita Bayu
Anak Kuli Bangunan dari Tamiang Ini Divonis Harus Transplantasi Jantung ke Luar Negeri
Jangankan untuk membawa anak mereka berobat ke luar negeri, mencukupi kebutuhan makan sehari-hari saja susah.
Penulis: Nasir Nurdin | Editor: Nur Nihayati
“Sudah 10 hari kami di sini,” kata sang ibu ketika menyambut kehadiran Nora dan rombongan.
Nora datang ke rumah sakit didampingi Pengurus Ikatan Masyarakat Aceh Tamiang (IKMAT) di Banda Aceh.
“Kita memberi semangat dan mensupport orangtuanya agar mereka merasa tidak sendiri.
“Selain ada keluarga IKMAT di Banda Aceh juga ada wakil rakyatnya dari Aceh Tamiang,” kata politisi Partai Demkrat tersebut sebagaimana dikutip Humas IKMAT, Abdul Azis alias Abda.
Sebagai sesama warga dari Aceh Tamiang, Nora mengaku terenyuh mendengar kabar ada warganya yang sudah 10 tahun menderita.
"Jadi kehadiran kami untuk memberi semangat agar Bayu cepat sembuh dan sehat kembali,” katanya.
Nora juga berharap adanya kepedulian pemerintah dan masyarakat Aceh Tamiang untuk mendonorkan jantung atau memberi bantuan perobatan secara intensif kepada Bayu.
Abdul Azis menginformasikan, selain membezuk Bayu Andika, Nora bersama Pengurus IKMAT juga melihat kondisi Rusdiana Sari (38).
Perempuan ini asal dari Kampung Kota Lintang, Kecamatan Kota Kualasimpang yang mengalami luka di bagian wajah akibat ‘kecebur’ ke dalam kuali minyak mendidih saat memasak gorengan, sekitar sebulan lalu.
Rusdiana tersungkur ke dalam kuali minyak mendidih ketika penyakit ayan (epilepsi)-nya mendadak kambuh.
Rusdiana, ibu dua anak itu sudah 10 kali dioperasi namun belum sembuh.
“Derita Rusdiana juga tak kalah pilunya, mudah-mudahan kita bisa ikut meringankan,” demikian Nora Idah Nita.(*)