Empat Sarana Nelayan di PPI Peukan Baro jadi Besi Tua, Dibangun dengan Dana APBN 2007

"Keempat fasilitas itu, hingga kini tidak terpakai. Anggaran terkuras miliaran pada sarana tersebut," ungkap Ketua Harian Jara Pidie, Teuku Musliadi, kepada Serambinews.com, Rabu (19/2/2020).

Laporan Muhammad Nazar I Pidie

SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Empat sarana nelayan di kompleks Pusat Pelelangan Ikan (PPI) Pasi Kuala Peukan Baro, Kecamatan Kota Sigli, Pidie menjadi besi tua.

Sarana tersebut, dibangun menggunakan APBN 2017 dan hanya bebarapa tahun difungsikan.

"Keempat fasilitas itu, hingga kini tidak terpakai. Anggaran terkuras miliaran pada sarana tersebut," ungkap Ketua Harian Jara Pidie, Teuku Musliadi, kepada Serambinews.com, Rabu (19/2/2020).

Ia menjelaskan, sarana nelayan yang menjadi besi tua itu adalah mesin pabrik es, SPBN, mesin pembekuan ikan, dan sejumlah ruko.

"Mesin- mesin itu kini telah rusak akibat tidak adanya perawatan," jelasnya.

Ia menjelaskan, akibat belum berfungsinya pabrik es balok, nelayan harus mengeluarkan ongkos untuk membeli es pada pihak ketiga.

• Warga Bireuen yang belum Ada KTP-El Silahkan ke SMA Sukma, Disdukcapil Buka Layanan Prima

"Pemkab harus memfungsikan fasilitas, karena manfaatnya bisa meraih PAD dan nelayan bisa menghemat biaya," jelasnya.

Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Pidie, Ir Tarmizi, kepada Serambinews.com, Rabu (19/2/2020) mengatakan, pabrik es, SPBN, mesin pembekuan ikan, dan pengelolaan ikan tradisional di PPI Kuala Pasi Peukan Baro kini tak berfungsi lagi.

"Solusinya kita mencari pihak ketiga untuk mengelola bantuan APBN itu, tapi belum adanya yang berminat," jelasnya. (*)

• Penunjukkan Ketua Dewan Pengawas BMK di Pijay Dipersoalkan, Ini Desakan Dewan dan Jawaban Abon Musri