Berita Subulussalam

Harga Makin Anjlok, Pengusaha Yakin Sarang Burung Walet Akan Naik Dua Bulan Mendatang

Selain sarang burung walet, virus corona sebelumnya juga dilaporkan berdampak pada bisnis kelapa sawit.

Penulis: Khalidin | Editor: Yusmadi
SERAMBINEWS.COM/KHALIDIN
Nurmalim, salah seorang pengusaha sarang burung walet di Kota Subulussalam. 

Bisnis Tandan Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit ternyata ikut terdampak virus corona yang melanda China sehingga mengalami penurunan harga termasuk di Kota Subulussalam. Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Kota Subulussalam, Subangun Berutu Rabu (29/1/2020) membenarkan terjadinya penurunan harga TBS di daerah ini sebagai dampak virus corona yang menerjang harga minyak sawit mentah (CPO).

Menurut Subangun, awalnya penurunan harga TBS tersebut lantaran suasana imlek di mana terjadi libur panjang.

Libur imlek memicu turunnya permintaan minyak kelapa sawit mentah sehingga menyebabkan harga TBS ikut merosot. Namun, belum usai libur imlek bisnis CPO kembali terguncang menyusul merebaknya virus CPO di China.

Dikatakan, pelemahan permintaan dari China dan India jadi pemicu utama anjloknya harga CPO pada perdagangan. Subangun menjelaskan virus corona menjadi salah satu actor melemahnya permintaan CPO dari China.

Dijelaskan, ada beberapa faktor utama yang menyebabkan harga CPO anjlok signifikan hari ini. Pertama adalah China yang memasuki fase liburan tahun baru imlek. Biasanya pada masa liburan seperti itu permintaan berkurang. (*)

Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved