Berita Subulussalam
Harimau Kembali Mangsa Ternak Warga di Desa Singgersing Subulussalam
Safrijal mengatakan sapi yang dimangsa harimau sumatera merupakan bagian dari ternak milik Rama, warga Singgersing.
Penulis: Khalidin | Editor: Yusmadi
Meskipun harimau ini muncul malam hari, kata Jakarsi namun namanya anak-anak tetap saja mengaku takut siangnya.”Memang malam harimau itu datang tapi kadang anak-anak ini tetap juga takut ke sekolah, mungkin sekadar alasan juga biar tidak ke sekolah,” terang Jakarsi
Diakui sejauh ini memang harimau tidak lagi memangsa ternak kecuali kejadian Sabtu lalu.
Namun kata Jakarsi dengan makin mendekatnya harimau ke permukiman masyarakat semakin waswas. Jarak 120-an meter menurut Jakarsi sudah begitu mendekat sehingga patut jika warga ketakutan.
Jakarsi pun berharap agar pihak BKSDA Subulussalam segera mengupayakan pengusiran atau menangkap sebelum menimbulkan hal-hal tak diinginkan. Sebab, lanjut Jakarsi nanti saat warga melakukan tindakan sendiri juga akan disalahkan.
Adapun kawanan harimau yang muncul dan terpantau masyarakat di Desa Singgersing dikabarkan mencapai tiga ekor.
Ketiganya induk dan dua anak. Adapun harimau jantan atau pasangan sang induknya tidak terpantau masyarakat.
”Dari yang terpantau selama ini tiga harimau, dua ekor merupakan anaknya. Maunya cepat ditangkap karena kalau masyarakat nanti bertindak kan disalahkan juga,” harap Jakarsi yang juga pengurus Ikatan Pemuda Kecamatan Sultan Daulat (Ikapas).
Kawanan harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) yang berkeliaran di dekat permukiman penduduk serta areal perkbunan Desa Darul Makmur dan Singgersing, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam ternyata berjumlah empat ekor.
”Dari jejaknya yang kami jumpai ada empat ekor, ini diperkuat lagi dengan warga yang melihat langsung kawanan harimau di kebunnya,” kata Jamuddin, Kepala Desa Darul Makmur, kepada Serambinews.com, Senin (17/2/2020).
Jamuddin menjelaskan, dia sendiri baru menyaksikan jejak tapak harimau. Sementara wujud harimau yang sempat memangsa dua ekor sapi milik warga di Desa Singgersing itu belum pernah dijumpai.
Namun, kata Jamuddin, berdasarkan keterangan masyarakat di desanya yang pernah melihat saat menjaga tanaman jagungnya jumlah harimau ada empat ekor. Keempatnya masing-masing sepasang harimau besar lalu anaknya yang berusia sedang dan kecil.
Dikatakan, harimau ini sebenarnya sudah kerap turun ke Desa Darul Makmur bukan hanya tahunan tapi nyaris setiap bulan. Paling tidak, kata Jamuddin sang harimau muncul ke Darul Makmur dua bulan sekali.
• Gagal Tangkap Buaya Berkalung Ban, Matt Wright Kembali ke Australia dan Berjanji Kembali
• Lima Harimau Berkeliaran di Perkebunan Desa Samarkilang Bener Meriah, Warga Mulai Resah
• Kenduri Kebangsaan: Muhammad Nazar Puji Kedatangan Presiden Jokowi ke Aceh, Bukti Pemimpin Bijak
Setiap munculnya harimau sudah pasti karena ada masalah di kampong tersebut yakni perbuatan aib atau penyakit masyarakat. Dulu, beberapa sekitar dua tahun sebelumnya harimau turun ke Darul Makmur karena ada yang berbuat jahat juga.
Saat turun tersebut, lanjut Jamuddin sang harimau juga sedang beranak dan kini sang anak sudah mulai besar.
Kini, harimau tersebut sudah menjadi kawanan dan berkeliaran kembali di dekat permukiman penduduk dan telah sempat memangsa ternak masyarakat di Desa Singgersing.