Ramli MS Mengaku Hanya Mendorong, Terkait Beredarnya Video Perkelahian di Pendopo

Bupati Aceh Barat, Ramli MS memberikan klarifikasi terkait beredarnya video perkelahian yang terjadi di pendopo bupati setempat

Editor: bakri
SERAMBINEWS.COM/ SA'DUL BAHRI
Bupati Aceh Barat, Ramli MS memperlihatkan surat tagihan utang kepadanya, Kamis (20/2/2020) saat jumpa pers dengan wartawan. Terkait dugaan pemukulan yang dituduhkan kepadanya di pendopo bupati di Meulaboh. 

Zahidin menerangkan, 10 hari sebelumnya dia mengaku telah membuat tagihan dan telah diparaf oleh Sekda Aceh Barat. “Namun singkat cerita, usai mendapatkan pengakuan Sekda bahwa masalah tersebut tidak ada kaitan dengan Sekda, sehingga saya dan sejumlah rekan mendatangi Bupati untuk menagih utang tersebut yang masih tersisa,” terangnya.

Zahidin mengaku, dirinya datang bersama dengan teman-temannya sekitar 8 orang untuk menjumpai bupati di pendopo. Saat mereka berjumpa, ia mengaku memperkenalkan dirinya kepada bupati bahwa sebelumnya dia juga ikut berdoa agar Ramli MS terpilih menjadi bupati dengan memotong satu ekor kerbau yang diberikan oleh Akrim dari Meulaboh dan dibawa ke Bakongan. “Lalu saya mengatakan bahwa saya utusan dari Akrim untuk datang menagih utang. Saya bilang, Pak Bupati saya ini abang dari si Akrim. Saya ini datang untuk menagih utang sedikit lagi sekitar Rp 270 juta. Oh tidak saya ambil, itu Si Rowon, berkilahnya,” cerita Zahidin meniru ucapan Bupati Ramli MS.

Zahidin melanjutkan, dia memang menegaskan ke Bupati Ramli MS bahwa tidak mungkin kalau utang tersebut tidak dibayar, sehingga ia meminta Ramli MS harus bertanggung jawab karena dirinya mengaku malu kepada Akrim jika utang tersebut tidak dibayar. “Saat terjadi perbincangan itu, dia sempat bersuara besar, lalu saya bilang jangan besar suara. Dia pikir saya takut saat dia mengertak saya, sehingga dia memegang kerah baju saya, lalu saya bilang jangan pegang-pegang saya dan saat itu langsung menghantam saya yang mengenai wajah sebelah kiri. Setelah itu langsung dikeroyok dan saat saya mengambil langkah untuk membalas, tidak sempat lagi,” bebernya.

Zahidin mengaku dikeroyok hampir 20 orang, sedangkan saat itu kawan-kawannya melarikan diri, sehingga dia tinggal sendiri dan babak belur. “Saat ini, saya mengalami patah tulang rusuk, dan wajah yang terkena pukulan, serta mengalami gangguan pernafasan, maklum saya kena keroyok,” tutup Tgk Jangut.(c45)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved