Presiden Jokowi ke Aceh
Jokowi Kaget, Pembebasan Lahan Tol Aceh di Luar Dugaan
Presiden Joko Widodo mengapresiasi proses pembebasan lahan pembangunan jalan tol di Aceh yang dinilai sangat cepat.
Laporan Yeni Hardika | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Presiden Joko Widodo mengapresiasi proses pembebasan lahan pembangunan jalan tol di Aceh yang dinilai sangat cepat.
Hal itu diutarakan oleh Jokowi dalam sambutannya pada acara Kenduri Kebangsaan, yang diselenggarakan di Sekolah Sukma Bangsa Bireun, Kabupaten Bireun, Sabtu (22/2/2020).
Ia mengatakan bahwa, Aceh memiliki proses yang cepat dalam pembebasan lahan.
Selama ini, pembebasan lahan selalu menjadi masalah di semua provinsi yang menghambat proses konstruksi yang ada.
“Saya kemarin melihat, progres perkembangan, pembangunan jalan tol. Saya terus terang saja, harus saya sampaikan. Saya kaget, kecepatannya luar biasa. Baru 14 bulan dikerjakan sejak saya going briefing di Banda Aceh,”.
Demikian yang disampaikan oleh Jokowi dalam pidato sambutan pada acara kenduri kebangsaan, yang juga disiarkan secara live melalui Channel Youtube resmi, Sekretariat Presiden, Sabtu (22/2/2020).
Jokowi membaca kondisi tersebut sebagai wujud dari keinginan masyarakat, agar infrastruktur ini segera selesai.
Dikatakan bahwa, hampir 90% pembebasan lahan sudah terselesaikan.
Progress yang sudah berjalan 60 Km, sedangkan yang baru terkejar 15 km.
Hal itu disampaikan oleh Jokowi dalam sambutannya, yang merupakan hasil percakapannya bersama Dirut PT Hutama Karya, saat melakukan kunjungan ke lokasi pembangunan jalan tol pada hari Jum’at, (21/2/2020).
Ia secara terbuka juga menyampaikan bahwa, pembangunan infrastruktur di Tanah Air sangat terlambat.
Infrastruktur Indonesia jika dibandingkan dengan negara-negara lain juga tertinggal jauh.
Sehingga, kecepatan mobilitas orang, barang, logistik antarprovinsi dan kabupaten pun ikut terhambat.
Menurutnya, hal inilah yang menjadikan indonesia kalah bersaing dan berkompetisi.
Ia menginginkan Indonesia lebih cepat dari negara-negara lain.
Ia mengungkapkan hal bahwa, saat ini masing-masing negara saling bersaing dan berkompetisi.
Kondisi saat ini tidak lagi seperti dulu, dimana negara kaya mengangkat negara yang miskin atau negara yang besar mengangkat negara yang kecil.
Yang cepat akan mengalahkan yang lambat.
Oleh sebab itu, ia menginginkan agar infrastruktur di seluruh tanah air dipercepat, khususnya di Aceh.(*)
• Kini Kantor Bupati Bireuen Miliki Sertifkat Tanah, Diserahkan Oleh Presiden Jokowi
• Ogah Ditilang Karena Tak Pakai Helm, Pengemudi ini Ngamuk Banting Motornya
• Soal MoU Helsinki, Jokowi : Beri Saya Waktu Untuk Menjawab
• Panglima TNI Tanya Mau Jadi Apa di Angkatan Laut, Jawaban Calon Taruni Ini Bikin Heboh Seisi Ruangan
• Status Negara Berkembang Dicabut oleh AS, Apa Efeknya bagi Indonesia?
