Berita Pidie Jaya
Nelayan Pijay Kembali Melaut Usai Cuaca Berangsur Nomal, Ini Jumlah Hasil Tangkapan yang Diperoleh
Hanya saja, hasil tangkapan yang diperoleh oleh para nelayan saat ini atau hingga Senin (24/2/2020) pagi masih sangat minim.
Penulis: Idris Ismail | Editor: Nur Nihayati
Hanya saja, hasil tangkapan yang diperoleh oleh para nelayan saat ini atau hingga Senin (24/2/2020) pagi masih sangat minim.
Laporan Idris Ismail I Pidie Jaya
SERAMBINEWS.COM, MEUREUDU - Para nelayan di Pidie Jaya (Pijay) kembali melakukan aktivitas melaut.pascacuaca beranggsur normal sejak Minggu (23/2/) malam.
Hanya saja, hasil tangkapan masih tergolong minim.
Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Pijay, Ir HM Bentara kepada Serambinews.com, Senin (24/2/2020) mengatakan, sebelumnya sejak Kamis (20/2) hingga Sabtu (22/2/2020) malam ribuan nelayan Pijay tidak melaut.
Hal ini diakibatkan badai angin kencang yang menerpa perairan wilayah Selat Malaka.
"Karena situasi telah kondusif yaitu ombak besar akibat badai angin kencang tidak ada lagi, maka para nelayan sejak Minggu (23/2) malam kembali melakukan aktivitas melaut sebagaimana biasanya," sebutnya.
Hanya saja, hasil tangkapan yang diperoleh oleh para nelayan saat ini atau hingga Senin (24/2/2020) pagi masih sangat minim.
Yaitu setiap boat untuk ukuran 7 Gross Ton (GT) hanya berkisar 1 sampai 2 tong viber saja.
Namun tidak menyurutkan semangat untuk melakukan kegiatan seperti biasanya untuk kembali melaut pada hari berikut.
Dinyakini untuk beberapa hari kemudian dengan semakin membaiknya cuaca, maka perorelahan hasil tangkapan akan semakin baik atau lebih melimpah. "Saya yakin untuk dua atau tiga hari kedepan tangkapan nelayan akan normal kembali sebagaimana sediakala yaitu setiap boat rata-rata membawa hasil 7 sampai 10 tong viber,"jelasnya.
Seperti diketahui sebelumnya dampak dari badai angin kencang atau cuaca buruk dalam dua hari terakhir, ribuan nelayan di Pidie Jaya (Pijay) lebih memilih untuk tidak melakukan aktivitas melaut. Akibatnya, harga ikan berbagai jenis menjadi naik. (*)