Demi Buktikan Bumi Datar, Pendukung Teori Flat Earth Tewas dalam Kecelakaan Roket Buatan Sendiri

Pria berusia 64 tahun tersebut akhirnya meninggal dunia setelah roket buatannya mengalami kecelakaan di California.

Editor: Amirullah
AP via Telegraph
Mike Hughes dan roket buatannya untuk buktikan bumi datar 

SERAMBINEWS.COM - Pendukung Bumi Datar Tewas dalam Kecelakaan Roket Buatannya Sendiri, Dua Kali Gagal Peluncuran.

Masih ingat dengan sosok Michael 'Mad Mike' Hughes?

Hughes adalah seorang penganut teori bumi datar.

Ia menjadi terkenal karena bertekad menunggangi roket buatannya sendiri demi membuktikan bahwa Bumi memang datar.

Dua kali mengalami kegagalan peluncuran roket, nasib Hughes berakhir tragis pada Minggu (23/2/2020).

Pria berusia 64 tahun tersebut akhirnya meninggal dunia setelah roket buatannya mengalami kecelakaan di California.

Science Channel yang merekam kejadian nahas tersebut untuk mengabadikan petualangan Hughes menulis di Twitter, Michael 'Mad Mike' Hughes meninggal dunia dengan tragis pada hari ini ketika berupaya meluncurkan roket buatannya.

"Pikiran dan doa kami berikan kepada keluarga dan teman-temannya dalam momen yang sulit ini," tulis Science Channel, dikutip dari Kompas.com.

Jakarta Banjir, Sosok Ini Beri Pujian Untuk Anies Baswedan dan Sebut Kinerjanya Lebih Baik

Maia Estianty dan Rosa Sambangi Kediaman BCL Pukul 2 Pagi, Beri Semangat dan Dukungan

BREAKING NEWS: Hujan Deras Guyur Ibu Kota, Istana Presiden Ikut Terendam Banjir

()

Ilustrasi bumi (pixabay.com)

Dilansir dari berbagai sumber, peluncuran roket terakhir Hughes terjadi pada hari Sabtu (22/2/2020) di padang pasir Barstow, California.

Menaiki roket buatannya sendiri, misi Hughes pada hari itu adalah meluncur hingga ketinggian 1.500 meter di atas permukaan Bumi.

Namun, terjadi kesalahan dalam peluncuran tersebut.

Roket menabrak tangga yang digunakan oleh Hughes untuk mempermudah dirinya naik ke kokpit.

Dituturkan oleh jurnalis Justin Chapman yang berada di lokasi, tabrakan ini merobek kaleng parasut dan membuat parasut terlepas.

Parasut lantas tersangkut pada roket dan membuat roket melenceng.

Akibatnya, roket itu bergoyang-goyang sebentar di udara dan menukik jatuh ke Bumi.

Lokasi kecelakaan hanya beberapa ratus meter dari lokasi peluncuran.

Para polisi yang mendatangi lokasi kejadian kemudian memastikan bahwa Hughes telah meninggal dunia dalam kecelakaan tersebut.

Mahathir Mohamad Mundur dari PM Malaysia, Tiga Orang Ini yang Berpeluang jadi Penggantinya

Sebelum menjadi astronot amatur, Hughes adalah seorang stuntman yang telah melakukan berbagai hal menegangkan, termasuk melompati mobil limusin.

Dia bahkan memegang Guinness World Records untuk lompatan limusin terjauh.

Terkait teori bumi datar, Darren Shuster yang merupakan juru bicara Hughes berkata bahwa pria tersebut tidak benar-benar mempercayai teori tersebut, meskipun dia percaya teori konspirasi pemerintahan, dan hanya menggunakannya untuk publisitas peluncuran roketnya.

Chapman yang mengikuti karier Hughes juga sependapat.

Dia berkata bahwa peluncuran roket bertenaga uap yang berkali-kali dilakukan oleh Hughes bukanlah untuk membenarkan teori bumi datar, melainkan untuk mendapatkan publisitas dan pembiayaan sebuah rokon, gabungan roket dan balon, yang ingin diciptakannya.

"Itu (rokon) akan membawanya hingga 62 mil dari pinggiran luar angkasa, garis Karman, di mana seperti yang dikatakannya (Hughes), dia ingin melihat bagaimana bentuk planet ini," ujar Chapman.

Roket Pendukung Teori Bumi Datar Akhirnya Meluncur

Perdebatan bumi bulat versus bumi datar terus berlangsung.

Banyak orang kemudian tertarik membuktikannya keduanya.

Salah satunya adalah Mike "Mad" Hughes.

Pria yang mendukung teori bahwa bumi datar tersebut berusaha membuktikan apa yang dipercayainya.

Hughes kemudian berusaha untuk membuat roketnya sendiri. Tapi sebelumnya, roket miliknya dua kali gagal meluncur menyusul larangan dari Badan Manajemen Tanah AS.

Setelah dua kali gagal, akhirnya roket milik Hughes diluncurkan pada Sabtu (24/03/2018). Dia meluncurkan roketnya di dekat Amboy, California.

Sayangnya, roket tersebut tidak meluncur sesuai harapan.

Roket tersebut malah mendarat dengan keras di Gurun Mojave, sebelah tenggara California.

Meski mendarat dengan keras, pria tersebut menyebut dirinya baik-baik saja.

Kecuali, punggungnya yang terasa sakit.

"Saya bosan dengan orang-orang yang mengatakan saya ketakutan dan tidak membangun roket," ungkap Hughes setelah diperiksa paramedis, dikutip dari Kompas.com, Minggu (25/03/2018).

"Saya lelah dengan hal itu; saya memulai dan melakukannya," sambungnya ketika ditanya mengapa dia nekar meluncurkan roket tersebut.

Hughes sendiri membuat roket tersebut di garasi rumahnya selama berbulan-bulan.

Setelah mendapat persetujuan dari Albert Okura, pria yang membeli kota Amboy, California.

Roket milik Hughes ini dibuat dari rumah mobil.

Selain itu, dia juga mengubah sudut vertikal roketnya sehingga tidak akan jatuh kembali ke tanah di lahan publik.

Namun, tampaknya, roket tersebut belum bisa meluncur dengan baik.

Apalagi mengingat angin bertiup dan roket tersebut kehilangan tenaga.

Meski dengan kedua keadaan tersebut, Hughes nekad melncurkan roketnya pada pukul 3 sore waktu setempat.

Tanpa hitungan mundur, roket miliknya melambung ke langit.

Roket tersebut bahkan mencapai kecepatan 563 kilometer perjam sebelum Hughes menarik parasutnya.

Roket tersebut mendarat dengan keras hingga memecahkan moncongnya menjadi dua.

"Benda ini ingin membunuh Anda dengan 10 cara berbeda," ujar Hughes.

"Apakah saya senang melakukannya? Saya kira ya.

Saya akan merasakannya di pagi hari.

Saya tidak akan bisa bengun dari tempat tidur," imbuhnya.

Roket milik Hughes hanya meluncur sekitar tiga hingga empat menit.

Meski singkat, roket tersebut sempat mencapai 457 meter dari lereng tempatnya lepas landas.

Sebelumnya, Hughes mengaku pernah meluncur hingga ketinggian 410 meter di Arizona pada 2014.

Pada saat itu, ia juga jatuh dan harus mengalami pengobatan 3 hari untuk pulih.

Kejadian jatuhnya roket Hughes mendapat banyak tanggapan dari pengguna media sosial.

"Saya berharap dia tidak meledakkan sesuatu," ungkap Jerry Linenger, astronot NASA.

"Mencoba meluncurkan roket, seperti yang dilakukan oleh perusahaan luar angkasa, tidak semudah yang terlihat," tambah Linenger.

(Tribunnewswiki.com/Putradi Pamungkas, Kompas.com/Shierine Wangsa Wibawa)

Artikel ini telah tayang di Tribunnewswiki.com dengan judul Tragis, Pendukung Teori Bumi Datar Tewas dalam Kecelakaan Roket Buatannya, 2 Kali Gagal Meluncur

Sumber: TribunnewsWiki
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved