Berita Subulussalam

Kawanan Harimau Kembali Muncul di Permukiman, Terkam Ternak Warga di Subulussalam

Teror kawanan harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) yang berkeliaran di dekat permukiman penduduk di Subulussalam

Penulis: Khalidin | Editor: Muhammad Hadi
For serambinews.com
KONDISI ternak sapi milik Rama warga di Desa Singgersing, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam terluka akibat diterkam harimau sumatera, Selasa (25/2/2020) 

Kapolres AKBP Qori mengaku sudah memanggil pihak BKSDA untuk ditanyai seputar penanggulangan harimau sumatera yang sudah mengancam keamanan masyarakat.

Kapolres AKBP Qori mereka selaku aparat pengamanan diinstruksikan menjaga keamanan masyarakat termasuk dari gangguan binatang buas.

Sementara saat ini di Singgersing masyarakat sangat resah dan merasa terancam akibat harimau yang terus berkeliaran ke permukiman penduduk. 

Lantaran itu, Kapolres AKBP Qori meminta pihak BKSDA segera mengupayakan senapan bius untuk menangkap harimau. Sebab jika tidak maka harimau dapat mencelakai manusia.

BKSDA diminta segera mendatangkan alat untuk menembak bius guna mengamankan serangan kepada manusia.

Sebab, sejauh memang harimau baru ternak yang dimangsa namun manusia juga bisa terancam.

”BKSDA kita minta segera datangkan alat untuk menembak bius. Jangan sampai harimau ini menyerang manusia, ini akan berbahaya. Masyarakat bisa marah. Kalau tak ada alat di Subulussalam minta dong ke Banda Aceh,” ujar AKBP Qori

Pada bagian lain, AKBP Qori menegaskan tim kepolisian yang turun ke lapangan menggunakan senjata tajam tujuannya menakuti harimau.

Buaya Dengan Bobot 100 Kilogram Ditangkap di Aceh Jaya

Namun, kata AKBP Qori jika sang harimau menyerang masyarakat di lokasi polisi terpaksa melakukan penembakan.

Sebab, kata Kapolres AKBP Qori polisi dalam hal ini memiliki tugas pengamanan.

Dalam sumpah polisi, tegas Kapolres AKBP Qori juga ada melindungi jiwa raga, harta benda dan aset manusia.

Karenanya, walau harimau hewan dilindungi tapi kalau membahayakan manusia, polisi menurut AKBP Qori mempunyai dekresi untuk membunuh. Pun demikian manakala membahayakan jiwa petugas kepolisian.

”Melindungi nyawa manusia lebih berharga. Kami wajib melindungi manusia kalau membahayakan masyarakat atau petugas. 

Makanya BKSDA harus segera mengatasi mmenangkap, silakan sediakan tembak bius.

Kalau taka da anggaran silakan cari minta ke provinsi jangan gara-gara ini masyarakat jadi korban,” tegas AKBP Qori.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved