Berita Subulussalam

Kawanan Harimau Kembali Muncul di Permukiman, Terkam Ternak Warga di Subulussalam

Teror kawanan harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) yang berkeliaran di dekat permukiman penduduk di Subulussalam

Penulis: Khalidin | Editor: Muhammad Hadi
For serambinews.com
KONDISI ternak sapi milik Rama warga di Desa Singgersing, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam terluka akibat diterkam harimau sumatera, Selasa (25/2/2020) 

Kapolres menyatakan polisi tidak memiliki kewenangan menembak bius,

namun bila membahayakan manusia karena ada petugas di lokasi dengan terpaksa dapat ditembak mati

Sebagaimana diberitakan, masyarakat Desa Singgersing, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam makin resah oleh kawanan harimau Sumatera  (Panthera tigris sumatrae)  yang berkeliaran di dekat permukiman penduduk serta areal perkebunan setempat. “

Terus terang kami makin terancam karena harimaunya tiap malam turun ke kampong,” kata Nasution, salah seorang warga Desa Singgersing kepada Serambinews.com Rabu (26/2020)

Pengusaha Perikanan di Simeulue Dukung Beroperasi Cold Storage Berkapasitas 100 Ton, Ini Alasannya

Penampakan sisa tubuh sapi ternak warga di Desa Singgersing, Kecamatan Sultan Daulat Kota Subulussalam yang dimangsa harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) Sabtu (14/2/2020) pagi.
Penampakan sisa tubuh sapi ternak warga di Desa Singgersing, Kecamatan Sultan Daulat Kota Subulussalam yang dimangsa harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) Sabtu (14/2/2020) pagi. (SERAMBINEWS/FOR SERAMBINEWS.COM)

Menurut Nasution, kasus terakhir terjadi Selasa (25/2/2020) malam, kawanan harimau masuk ke permukiman penduduk dan menerkam ternak sapi milik Rama warga di Desa Singgersing.

Meski tidak sempat memangsa habis, namun tubuh bagian punggung dekat leher ternak sapi terluka parah akibat cakaran dan gigitan sang raja hutan.

Padahal, kandang ternak milik Rama berada persis dekat rumahnya yang tak jauh dari jalan nasional.

Masuknya harimau kembali dan nekat menerkam ternak di dekat rumah membuat masyarakat di Singgersing makin resah.

Apalagi, sebelumnya, harimau juga masuk ke permukiman penduduk dan dikabarkan membuat beberapa ekor kambing di sana hilang.

Harimau masuk hanya 25 meter dari rumah penduduk. Sementara di kasus terakhir posisi harimau hanya belasan meter dari rumah penduduk.

Masalahnya pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) belum melakukan tindakan penangkapan dalam rangka menanggulangi harimau yang makin meresahkan.

Padahal dengan aksi harimau di permukiman penduduk berpotensi mencelakai manusia.

Warga mendesak pihak BKSDA segera bertindak sebelum adanya korban manusia.

”Jangan sampai ada korban jiwa manusia dulu baru bertindak. Sekarang memang baru ternak yang diterkam tapi ini membuat warga ketakutan karena membahayakan manusia,” ujar warga

Menurut Nasution, harimau muncul ke permukiman penduduk malam ini sekitar pukul 19.30 WIB.

Tak tanggung-tanggung, binatang buas itu masuk ke permukiman penduduk dan merusak kandang ternak sapi warga di sana.

Harimau datang dan berusaha menerkam sapi ternak warga yang tak jauh dari rumahnya itu. Padahal di dekat kandang ada pemilik dan berada di sekitar rumah.

Akibat terkaman harimau, tubuh bagian punggung sapi terluka parah. Luka berada persis di bagian dekat leher atau kaki pangkal kaki depan.

VIDEO - Aceh Pelajari Peluang Ekspor Pasir dan Kerikil ke Andaman India

Sementara tujuh ekor lainnya lari terbirit-birit ke depan rumah warga menghindari terkaman satwa dilindungi itu.

Sampai sekarang menurut Nasution dua ekor sapi warga masih hilang diduga ketakutan dna lari ke hutan.

Sebelumnya sapi milik Rama ini berjumlah 11 ekor. Dua pekan lalu dua ekor sapi ini diterkam sang raja hutan itu. Lalu, tiga hari kemudian satu ekor lagi sapi Rama kembali di mangsa.

Kini, sapi Rama tinggal delapan ekor.

Malam ini sang harimau kembali menerkam dan melukai sapi milik Rama dan dua ekor lainnya hilang.

Berdasarkan informasi sejak sebulan terakhir harimau terus berkeliaran di permukiman penduduk.

Dalam dua pekan terakhir harimau makin menjadi-jadi. Sang harimau muncul antara pukul 19.00-21.00 WIB.

Sementara pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) wilayah II Subulussalam hanya sebatas turun menyalakan mercon dan mendatangkan pawang.

Sayangnya upaya ritual pawang ternyata tidak mampu mengusir sang harimau sehingga saban malam masuk ke permukiman penduduk.

Kini warga mulai gerah dan mendesak pihak BKSDA untuk segera menanggulangi aksi harimau.

Pasalnya akibat harimau membuat warga ketakutan berusaha.

Tidur pun warga mengaku tak nyaman. Warga mengingatkan pihak BKSDA untuk tidak menunggu jatuhnya korban jiwa oleh aksi harimau di sana.

Ibu-ibu Demo Kantor Keuchik Kareung Blang Mangat, Ini Tuntutannya

"Pihak BKSDA jangan tunggu ada korban manusia. Harimau ini sudah sangat meresahkan sekarang sudah di samping rumah. Ini bahaya, kami minta jangan sampai ada korban jiwa," tegas warga

Sebelumnya harimau sumatera kembali masuk ke permukiman penduduk di Desa Singgersing, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam, Senin (24/2/2020) malam.

Sejumlah ternak kambing warga dilaporkan ikut dimangsa sang raja hutan itu.

Ajeng, salah seorang masyarakat Desa Singgersing yang dikonfirmasi Serambinews.com mengatakan harimau tersebut diperkirakan masuk ke permukiman penduduk sekitar pukul 19.30 WIB tadi.

Posisi harimau makin dekat ke rumah penduduk hanya hitungan puluhan meter. "Sudah makin dekat harimaunya, paling 20-an meter," kata Ajeng kepada wartawan

Ajeng mengaku mereka sangat ketakutan akibat teror harimau di desa tersebut.

Pasalnya dalam beberapa hari terakhir berkeliaran dan makin mendekat. Sementara aksi pengusiran belum berhasil.

Semarak Maulid Nabi dan Indahnya Persaudaraan Masyarakat Aceh di Sydney

Warga berharap agar pihak berenang segera mengambil langkah sigap menghalau kawanan harimau sebelum mencelakai manusia.

Jakarsi, Ketua Badan Permusyawaratan Kampong (BPK) Desa Singgersing juga melaporkan hal serupa.

Bahkan Jakarsi dengan beberapa warga sempa menyisir jejak telapak kaki harimau yang masih baru. Tampak ada bekas penyeretan yang diperkirakan ternak warga.

"Malam ini masul lagi harimaunya. Ini kami di lokasi, ada bekas jejak kaki. Ada juga kayanya bekas seretan mungkin kambing," terang Jakarsi seraya menyampaikan riual pengusiran dilakukan pawang sepertinya tidak berdampak apapun. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved