Berita Subulussalam
Teror Harimau di Subulussalam Makin Meresahkan, Tiap Malam Masuk Perkampungan dan Terkam Ternak
Harimau yang dalam bahasa latin disebut Panthera tigris sumatrae ini berkeliaran di dekat permukiman penduduk serta areal perkebunan setempat.
Penulis: Khalidin | Editor: Mursal Ismail
Malam ini sang harimau kembali menerkam dan melukai sapi milik Rama dan dua ekor lainnya hilang.
Berdasarkan informasi sejak sebulan terakhir harimau terus berkeliaran di permukiman penduduk.
Dalam dua pekan terakhir harimau makin menjadi-jadi.
Sang harimau muncul antara pukul 19.00-21.00 WIB.
Sementara pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) wilayah II Subulussalam hanya sebatas turun menyalakan mercon dan mendatangkan pawang.
Sayangnya upaya ritual pawang ternyata tidak mampu mengusir sang harimau sehingga saban malam masuk ke permukiman penduduk.
Kini warga mulai gerah dan mendesak pihak BKSDA untuk segera menanggulangi aksi harimau.
Pasalnya akibat harimau membuat warga ketakutan berusaha. Tidur pun warga mengaku tak nyaman.
Warga mengingatkan pihak BKSDA untuk tidak menunggu jatuhnya korban jiwa oleh aksi harimau di sana.
"Pihak BKSDA jangan tunggu ada korban manusia.
Harimau ini sudah sangat meresahkan sekarang sudah di samping rumah. Ini bahaya, kami minta jangan sampai ada korban jiwa," tegas warga
Harimau sumatera kembali masuk ke permukiman penduduk di Desa Singgersing, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam, Senin (24/2/2020) malam ini.
Sejumlah ternak kambing warga dilaporkan ikut dimangsa sang raja hutan itu.
Ajeng, salah seorang masyarakat Desa Singgersing yang dikonfirmasi Serambinews.com mengatakan harimau tersebut diperkirakan masuk ke permukiman penduduk sekitar pukul 19.30 WIB tadi.
Posisi harimau makin dekat ke rumah penduduk hanya hitungan puluhan meter. "Sudah makin dekat harimaunya, paling 20-an meter," kata Ajeng kepada wartawan