Berita Subulussalam
Teror Harimau di Subulussalam Makin Meresahkan, Tiap Malam Masuk Perkampungan dan Terkam Ternak
Harimau yang dalam bahasa latin disebut Panthera tigris sumatrae ini berkeliaran di dekat permukiman penduduk serta areal perkebunan setempat.
Penulis: Khalidin | Editor: Mursal Ismail
Ajeng mengaku mereka sangat ketakutan akibat teror harimau di desa tersebut.
Pasalnya dalam beberapa hari terakhir berkeliaran dan makin mendekat.
Sementara aksi pengusiran belum berhasil.
Warga berharap agar pihak berenang segera mengambil langkah sigap menghalau kawanan harimau sebelum mencelakai manusia.
Sebelumnya laporan harimau masuk kembali ke permukiman penduduk disampaikan Jakarsi Ketua Badan Permusyawaratan Kampong (BPK) Desa Singgersing.
Bahkan Jakarsi dengan beberapa warga sempa menyisir jejak telapak kaki harimau yang masih baru. Tampak ada bekas penyeretan yang diperkirakan ternak warga.
"Malam ini masuk lagi harimaunya.
Ini kami di lokasi, ada bekas jejak kaki.
Ada juga kayanya bekas seretan mungkin kambing," terang Jakarsi seraya menyampaikan riual pengusiran dilakukan pawang sepertinya tidak berdampak apapun.
Tim Balai Konservasi Sumber daya Alam (BKSDA) Aceh wilayah II Subulussalam telah melakukan pengusiran terhadap harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) yang beberapa waktu lalu berkeliaran di perkebunan hingga permukiman masyarakat Desa Singgersing, Kecamatan Sultan Daulat.
Pengusiran dilakukan dengan bantuan ritual pawang harimau yang didatangkan oleh BKSDA ke lokasi.
Staf BKSDA Aceh wilayah II Subulussalam, Zainal Wahyudi yang konfirmasi Serambinews.com, Senin (24/2/2020) mengatakan pengusiran melalui proses ritual yang dipimpin pawang harimau.
Pawang harimau bernama Sarwani Sabi alias Kek Carwani memimpin doa dalam prosesi ritual.”Pakai jasa pawang harimau.
Pawang ini sudah terkenal sampai ke luar Aceh,” kata Zainal
Dikatakan, proses ritual dilakukan antara lain dengan cara menanam pohon asam kecombrang atau kincung alias Cikala dalam bahasa setempat di lokasi kebun masyarakat yang jejaknya harimau ditemukan serta sekitar ternak dimangsa.
Akar pohon kecombrang diasapi dulu dengan kemenyan lalu ditanam.
Selain itu turut pula digelar doa bersama di kebun penduduk.
Sejauh ini, kata Zainal mereka belum mendapatkan laporan apakah harimau masih berkeliaran atau telah mereda.
Pihak BKSDA menurut Zainal sedang memantau dan menunggu laporan masyarakat apakah sudah aman dan harimau tidak lagi berkeliaran di perkebunan penduduk sebagaimana sebelumnya terjadi.
Zainal menambahkan berdasarkan pengalaman sebelumnya, ritual ampuh mengusir harimau.
Sarwani ini menurut Zainal merupakan satu-satunya sosok pawang harimau yang kerap dipakai jasanya oleh BKSDA.
Bukan hanya Aceh, Sarwani juga telah beberapa kali melakukan ritual pengusiran harimau hingga ke Riau.
Karenanya, pihak BKSDA berharap agar harimau yang selama ini meresahkan penduduk di Desa Singgersing juga akan kembali ke habitatnya.
Ketika ditanyai berapa individu harimau sumatera yang berkeliaran di perkebunan atau dekat permukiman penduduk, Zainal mengaku belum mendapat informasinya.
Hanya saja jumlah pasti yang dia peroleh satu individu.
Sementara laporan masyarakat berbagai versi termasuk adanya yang mengabarkan jumlah harimau dua individu.
”Kalau laporan masyarakat ada dua individu,” terang Zainal.
Sebelumnya, aparat kepolisian sektor Sultan Daulat menggelar patrol ke Desa Singgersing, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam untuk mengusir kawanan harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) yang berkeliaran di dekat permukiman penduduk serta areal perkebunan setempat.
”Mulai tadi malam personel kita turunkan ke lokasi yang diduga didatangi kawanan harimau,” kata Kapolres Subulussalam, AKBP Qori Wicaksono kepada Serambinews.com, Sabtu (22/2/2020).
Menurut Kapolres AKBP Qori, personel kepolisian patroli berseragam lengkap dengan senjata laras panjang untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat di sana.
Tujuannya untuk mengusir kawanan harimau dari permukiman penduduk.
Selain polisi tampak juga aparat TNI di lokasi penampakan harimau sumatera.”Kita akan terus patrol sehingga masyarakat tidak resah,” ujar Kapolres AKBP Qori
Pantauan Serambinews.com di lapangan, tampak aparat kepolisian bersenjata laras panjang.
Pun demikian Kapolsek Sultan Daulat Iptu Didik Surya yang memimpin operasi tersebut. Selain itu sejumlah warga termasuk saksi mata yang melihat harimau juga ikut menunjukan lokasi penampakan binatang bertaring ini.
“Menurut informasi lokasi penampakan itu di sini,” kata Zainal Wahyudi, staf Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) wilayah II Subulussalam. (*)