Kisah Inspiratif
Kisah Putra Aceh The Big Boss Trans Continent, Doa Ayah dan Ibu Membuat Semuanya Serba Mungkin
Berbekal petualangannya ke tiga negara jiran, membuat Ismail Rasyid menjadi lebih pede dalam mengarungi kehidupan di Batam.
Penulis: Zainal Arifin M Nur | Editor: Zaenal
“Ini terjadi pada awal tahun 1996. Di perusahaan asing ini saya mulai bekerja dengan project, tepatnya proyek perminyakan. Hampir 100% tentang perminyakan,” ujarnya.
Sejak itu, Ismail Rasyid mulai sibuk dengan aktivitas bongkar muat logistik, terutama untuk kebutuhan perminyakan.
Dalam satu minggu, Ismail dan kawan-kawan mengurusi pemuatan logistik untuk 3 sampai 4 kapal yang akan diberangkatkan ke luar Batam, mulai dari Pekanbaru, Pulau Jawa, hingga Papua.
Ismail mulai menikmati kerjanya di perusahaan pengangkutan logistik ini.
Karirnya yang dimulai dari tenaga operation, meningkat pelan-pelan, menjadi operation manager, brands manager, deputi general manager, hingga general manager.
Puncaknya, pada tahun ke delapan, Ismail Rasyid mendapatkan kepercayaan penuh dari owner, hingga dia ditunjuk menjadi managing director.
“Jadi total selapan tahun setengah saya mengabdi di perusahaan itu. Saya membangun perusahan itu growth-nya sudah 350 karyawan dengan 8 cabang,” ungkap Ismail.
Klien pun semakin berkembang.
Ismail mulai kerap bepergian, bolak balik dari Pekanbaru, Jakarta, Surabaya, Balikpapan, Natuna, hingga Papua.
“Kepercayaan owner kepada saya waktu itu 95% lah kira-kira. Dia tetap mengontrol setiap laporan. Tapi waktu itu saya tidak memikirkan soal keuangan, hanya urus operasional,” papar Ismail Rasyid.
Posisi managing director dijabat Ismail Rasyid pada tahun 2002.
“Ketika itu saya masih tinggal di Balikpapan. Karena posisi baru tersebut, maka enggak ada pilihan, saya harus tinggal di Jakarta. Padahal saat itu, saya masih berat untuk tinggal di Jakarta,” ujarnya.
Ismail memilih tinggal di daerah kuningan.

Doa Orang Tua
Menurut dia, posisi managing director dengan kepercayaan penuh dari owner, merupakan hasil dari kerja keras dan doa kedua orang tuanya di Matangkuli Aceh Utara.