Penangkapan Harimau

Sehari Pasang Perangkap, BKSDA belum Berhasil Tangkap Harimau di Subulussalam

Sejak dipasang sehari lalu hingga hari ini, perangkap dengan umpan satu ekor kambing itu belum berhasil menjebak harimau.

Penulis: Khalidin | Editor: Taufik Hidayat
Dok Zainal Wahyudi/staf BKSDA Subulussalam
Tim BKSDAmemasang perangkap harimau Sumatera di permukiman penduduk Desa Singgersing, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam, Kamis (27/2/2020). 

Laporan Khalidin | Subulussalam

SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM - Balai Konservasi Sumber Daya Manusia (BKSDA) wilayah II Subulussalam telah memasang satu unit perangkap untuk menangkap harimau sumatera yang berkeliaran di Desa Singgersing, Kecamatam Sultan Daulat.

Namun, hingga Jumat (28/2/2020) perangkap tersebut belum berhasil menangkap sang raja hutan itu.

Staf BKSDA Wilayah II Subulussalam, Zainal Wahyudi membenarkan sejak dipasang sehari lalu hingga kini perangkap mereka belum dimasuki harimau. Dikatakan, perangkap yang dipasang satu unit dengan umpan satu ekor kambing. 

Pemasangan perangkap ini atas kerjasama BKSDA dengan lembaga WCS_IP, unsur koramil, Polsek Sultan Daulat serta masyarakat setempat.

Sebelumnya tim BKSDA juga memasang enam unit kamera trap berlokasi di tiga titik. Ketiga titik lokasi pemasangan kamera trap ini merupakan area lintasan harimau selama ini.

Pemasangan kamera dimaksud untuk mendeteksi berapa individu jumlah ril harimau sumatera yang selama ini berkeliaran di sana.

Namun hingga kini sang harimau tidak melintas di depan kamera sehingga tim BKSDA tidak berhasil mendapatkan gambar dan video.

Selain memasang perangkap dan kamera trap, tim BKSDA juga bermalam di Desa Singgersing. Mereka akan stanby di sana hingga masalah konflik harimau dengan manusia di Desa Singgersing berhasil diselesaikan.

"Kami bermalam di lokasi, tapi sejauh ini memang perangkap belum berhasil dimasuki harimau," terang Zainal.

Sebagaimana diketahui Tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) dari Banda Aceh mulai memasang perangkap harimau di Desa Singgersing, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam.

”Tadi siang tim sudah sampai dari Banda Aceh ke Singgersing dan langsung ke lokasi memasang perangkapnya,” kata staf BKSDA Wilayah II Subulussalam, Zainal Wahyudi kepada Serambinews.com, Kamis (27/2/2020).

Perangkap dari besi tersebut pasang tim bersama pawangnya. Zainal mengatakan sejauh ini pihaknya belum juga mendapatkan data pasti mengenai jumlah individu harimau sumatera yang berkeliaran di permukiman penduduk.

Adapun kamera trap yang mereka pasang kemarin tidak berhasil merekam kawanan harimau tersebut.

Sebelumnya BKSDA juga mengkonfirmasi akan segera melakukan penangkapan terhadap harimau sumatera yang saban hari  masuk ke wilayah permukiman penduduk di Desa Singgersing, Kecamatan Sultan Daulat.

“Tim BKSDA sudah berangkat dari Banda Aceh menuju Subulussalam mala mini,” kata Kepala Seksi Konservasi Wilayah II Subuluussalam Hadi Sofyan, S.Si kepada Serambinews.com, Rabu (26/2/2020).

Hadi mengatakan, timnya berangkat dari Banda Aceh bersama pawang harimau Balai KSDA Aceh Sarwani Sabi alias Kek Carwani. Penangkaan ini dilakukan dengan menggunakan perangkap yang dibawa dari Banda Aceh.

Menurut Hadi, pawang mereka Carwani ikut turun untuk memasang perangkap guna mengevakuasi harimau tersebut.

Ketika ditanyai mengapa penangkapan bukan dengan menembak bius, Hadi mengaku tidak memiliki alat terkait. Kemudian dokter khusus harimau atau tenaga ahlinya juga tidak ada.

Selama ini untuk evakuasi dan pengusiran menggunakan jasa pawang tersebut. Adapun perangkap yang dibawa hanya satu unit. Sementara tim BKSDA yang akan turun empat orang termasuk seorang pawang.

Ketika ditanyai apakah perangkap akan cukup mengingat jumlah harimau yang berkeliaran sebagaimana keterangan warga lebih dari satu ekor bahkan ada kabar mencapai empat ekor, Hadi menjawab pihaknya akan melihat dulu hasil rekaman kamera.

Dikatakan, pihak BKSDA baru saja memasang kamera trap guna memastikan jumlah individu harimau yang berkeliaran.

Jumlah kamera yang dipasang sebanyak enam unit. Nantinya akan terlihat berapa ekor sebenarnya harimau yang berkeliaran dan memangsa ternak warga di Subulusalam.

”Jadi kita lihat dulu nanti rekaman. Karena sekarang masih simpang siur, ada bilang satu dan dua ekor," ujar Hadi.(*)

Video Viral, Aksi Heroik Dokter Hewan Keluarkan Handuk dari Perut Ular Piton

Pemerintah Aceh Teken Kontrak 464 Paket Proyek Strategis APBA 2020 Senilai Rp 682 M, Ini Rinciannya

Begini Cara Hasilkan Uang dari TikTok, Sekali Posting Bisa Dapat Rp2,7 Miliar hingga Rp13,9 Miliar

VIRAL Proses Pengemasan Snack Dilakukan di Lantai dan Terinjak Kaki Pekerja, Masih Mau Makan?

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved