Usai Bentrok TNI-Polri, Pangdam Bukit Barisan Perintahkan Anggotanya Perbaiki Mapolsek
Keduanya bertemu untuk mendamaikan suasana, pasca-bentrok TNI dan Polri di Tapanuli Utara, hingga enam polisi luka dan Mapolsek Pahae Jae rusak.
Hari ini, lanjutnya, yang dilakukan pertama kali adalah mediasi kepada para pihak supaya tidak berkelanjutan Kedua, melakukan pemeriksaan khususnya kepada anggota yang melakukan (terlibat).
Kemudian siapa tokoh yang melakukan sehingga terjadi peristiwa itu.
"Tentu nantinya akan berkelanjutan pada proses hukum yang tepat. Terhadap hasil pemeriksaan," katanya.
Kronologi kejadian: berawal dari macet
"Tentu jelas proses sedang berlanjut, berikan waktu. Pemeriksaan ini tidak bisa cepat-cepat supaya tepat.
tapi saya yakini yang bersalah akan kita tindak tegas," katanya.
Ketika ditanya kronologis peristiwa tersebut, menurut Fadhillah, berawalnya dari kesalahpahaman.
Anggota Kompi A hadir di Batalyon 123 karena ada acara pelepasan anggota yang akan berdinas keluar dari batalyon.
Setelah selesai sekitar pukul 14.30 WIB, melewati Jalan Lintas Sumatera titik Tarutung-Sipirok, Silangkitang, Kecamatan Pahae Jae, Kabupaten Tapanuli Utara.
Di lokasi itu, kata dia, ada kemacetan panjang disebabkan truk fuso terguling dan sedang diatasi Kapolsek dan terjadi antrean panjang.
"Anggota kita kelihatannya karena terburu-buru, mengambil jalur pintas, dengan melawan arah.
Itu lah yang menimbulkan kesalahpahaman dan akhirnya berefek pada akibat itu," katanya.
Pangdam perintahkan anggotanya perbaiki Polsek Pahae Jae
Dia pun memerintahkan kepada anggotanya untuk menemui korban dan meminta maaf serta memerintahkan untuk segera memperbaiki kerusakan di Polsek Pahae Jae.
"Anggota saya perintahkan untuk bertemu dengan korban untuk meminta maaf dan Polsek yang rusak, agar segera diperbaiki," katanya.