Kim Jong Un Ancam Pejabatnya Jika Virus Corona Infeksi Korea Utara: Ada Konsekuensi Serius

Kim Jong Un menyatakan, dirinya tidak ingin sampai ada laporan warganya terinfeksi virus corona

Editor: Amirullah
Mirror.co.uk
kolase Kim Jong un dan Virus coronaa 

SERAMBINEWS.COM – Dalam pertemuan Partai Buruh Korea, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un berikan peringatan serius kepada para pejabat tingginya jika sampai virus corona masuk ke negaranya.

“Jika sampai virus itu masuk dan menjangkiti Korea Utara secara tidak terkendali, bakal ada konsekuensi khusus,” ujar Kim Jong Un, seperti dikutip dari AFP oleh Kompas.com, Sabtu (29/2/2020).

Dilaporkan kantor berita pusat Korea Utara (KCNA), pada pertemuan tersebut, Kim Jong Un menekankan pencegahan virus corona merupakan masalah krusial dalam negeri yang membutuhkan kedisiplinan tinggi.

Sebelumnya, wakil partai Ri Man Gun dan Pak Thae Dok dipecat, dan unit partainya dibubarkan setelah mereka terindikasi terlibat penyuapan yang berkaitan dengan upaya untuk memerangi wabah tersebut.

Kim Jong Un menyatakan, dirinya tidak ingin sampai ada laporan warganya terinfeksi virus corona, dan memerintahkan jajarannya menutup segala peluang bagi masuknya virus tersebut.

Mahathir Mohamad: Si Pecundang Jadi Perdana Menteri ke-8 Malaysia, Muhyiddin Yassin Khianati Saya

Wajah Bayi Ini Terlihat Marah Begitu Dilahirkan Ibunya, Sang Dokter Kesulitan Buat Si Bayi Menangis

6 Kota Ini Disebut Zona Kuning Penyebaran Virus Corona di Indonesia, Ini Kata Kemenkes

Segala kebijakan diterapkan untuk menangkal virus corona, di antaranya melarang turis asing hingga meliburkan tahun ajaran baru sekolah.

Pemerintah memasang pengeras suara yang selalu mengumandangkan bagaimana hidup secara higienis, di mana media pemerintah meminta "kepatuhan absolut" dari warganya.

Pada Jumat (28/2/2020), Kim Jong Un  juga dilaporkan tengah meninjau latihan militer, aktivitas yang jarang dilakukan di tengah upaya pencegahan virus corona di negara itu.

Dikutip dari ANTARA, pelatihan militer digelar untuk menilai mobilitas dan kemampuan penyerangan terhadap musuh di garis terdepan negara dan wilayah timur.

Serta memenuhi “kepuasan besar” Kim Jong Un.

Hingga saat ini, Pyongyang masih belum melaporkan satu pun kasus virus yang sudah membunuh lebih dari 2.800 orang dan menginfeksi 84.000 lainnya.

Namun, KCNA melaporkan, masa karantina satu bulan diterapkan pada siapa saja yang menunjukkan gejala-gejala virus corona.

Sedangkan Duta Besar Jerman telah menyerukan agar Dewan Keamanan PBB mempertimbangkan upaya melunakkan sanksi bagi Korea Utara demi pertimbangan kemanusiaan.

Kapil Mishra, Sosok yang Diduga Provokator Penyerangan Terhadap Umat Islam di India, Ini Profilnya

Setelah Bunuh Ibu Kandung dan Nenek Tetangga, Junaidi Tewas Gantung Diri Tanpa Busana

Krisis Politik Malaysia Memanas, Mahathir Tuduh Perdana Menteri yang Baru Sebagai Pengkhianat

Dubes Christoph Heusgen mengatakan, dengan pengurangan sanksi tersebut, maka ekspor perlengkapan untuk membantu Korea Utara bisa dilaksanakan.

"Namun, masalahnya saat ini adalah Korut menutup perbatasannya," jelas Heusgen seusai menggelar pertemuan tertutup Dewan Keamanan PBB, Kamis (27/2/2020).

Heusgen menyatakan bahwa Dewan Keamanan PBB meminta agar Pyongyang bisa mengizinkan perlengkapan medis untuk dikirim supaya rakyatnya terlindungi.

 Pejabat publik Korea Utara ditembak mati karena pergi dari tempat karantina

Korea Utara memang sangat ketat dalam upaya penganan wabah virus corona di negaranya.

Dilaporkan sebelumnya, seorang pejabat publik di Korea Utara yang diduga terjangkit coronavirus, dieksekusi karena ia pergi ke pemandian umum sementara ia seharusnya dikarantina.

Sebuah laporan di Korea Selatan mengklaim hal tersebut, seperti dikutip dari DailyMail pada Kamis (13/2/2020).

Pegawai di bidang perdagangan itu ditangkap dan langsung ditembak mati setelah mengunjungi pemandian umum, seperti dilaporkan surat kabar Dong-a Ilbo.

Pejabat itu seharusnya ditempatkan dalam isolasi setelah melakukan perjalanan ke China.

Pegawai di bidang perdagangan ini dilaporkan dikarantina berdasar kebijakan untuk mengisolasi siapa pun yang pernah ke China atau melakukan kontak dengan orang-orang Cina.

Kim Jong Un juga memberi perintah pengawasan ketat pada tempat karantina itu dengan hukum militer.

Korea Utara belum mengkonfirmasi kasus virus tersebut, tetapi telah mengambil langkah drastis untuk menghentikan penyebarannya di perbatasan Korut dengan China.

Korea Utara hampir sepenuhnya menutup perbatasan dengan China.

Padahal China adalah satu-satunya sekutu diplomatiknya.

Penerbangan telah dikurangi sementara jalan dan rel kereta ditutup atau sangat dibatasi, sementara turis asing telah dilarang masuk.

Zona demiliterisasi antara Korea Utara dan Selatan sudah sangat dibentengi dan sangat sedikit orang yang melewatinya.

Pyongyang juga menangguhkan operasi di kantor penghubung yang telah mereka jalankan bersama dengan Korea Selatan yang terletak di utara perbatasan.

Media pemerintah melaporkan bahwa Palang Merah Korea Utara telah dikerahkan ke 'daerah yang rawan' di seluruh negeri untuk memantau orang-orang dengan gejala virus yang telah menginfeksi lebih dari 50 negara itu.

(Tribunnewswiki.com/Ami Heppy/Ekarista, Kompas.com)

Artikel ini telah tayang di Tribunnewswiki.com dengan judul Ancaman Kim Jong Un Bagi Pejabatnya Jika Virus Corona Infeksi Korea Utara: Ada Konsekuensi Serius

Sumber: TribunnewsWiki
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved