Kupi Beungoh

Mi Sure Laweung, Wisata Alternatif saat Menuju Banda Aceh

SEJAK dibangunnya jalan dari Laweung, Pidie menuju Krueng Raya, Aceh Besar, masyarakat memiliki rute alternatif menuju ke Banda Aceh atau sebaliknya

Editor: Muhammad Hadi
FOR SERAMBINEWS.COM
Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Aceh, Muhammad Iswanto 

Oleh Muhammad Iswanto, S.STP, MM*)

SEJAK dibangunnya jalan dari Laweung, Pidie menuju Krueng Raya, Aceh Besar, masyarakat memiliki rute alternatif menuju ke Banda Aceh atau sebaliknya.

Selain jalannya sudah bagus, pesona indahnya pantai sepanjang jalan memanjakan mata bagi siapa pun yang melewatinya.

Selasa (3/3/2020) pagi, usai melaksanakan rutinitas kantor, saya bersama teman-teman di Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Aceh sepakat untuk bersilaturahmi ke rumah sahabat kami, Subur Dani.

Beberapa hari lalu orang tuanya meninggal dunia dan dikebumikan di Gampong, Paya Guci, Kecamatan Tangse, Pidie.

Kami berkumpul di Warung Kopi Sareng, bundaran Lambaro, Aceh Besar sambil menunggu beberapa teman lainnya yang hendak ikut rombongan kami.

Makam Syekh Syamsuddin As Sumatrani di Melaka, Bukti Sejarah Keperkasaan Aceh

Sekitar pukul 11.00 WB, kami pun mulai bergerak dari Lambaro menuju Pidie menggunakan dua mobil kijang Innova Reborn.

Kami semua ada delapan orang bertolak ke rumah duka Subur Dani.

Sensasi mi sure di Ujong Pie Laweung, Pidie, Aceh
Sensasi mi sure di Ujong Pie Laweung, Pidie, Aceh (SERAMBITV.COM)

Selama dalam perjalanan, kami mengamati berbagai macam kesibukan masyarakat yang berlalu-lalang.

Jalan Medan-Banda Aceh padat dengan kendaraan yang mengangkut pasokan barang kebutuhan masyarakat ke Kota Banda Aceh.

Mobil melaju kencang, sampai di Indrapuri, tampak para pekerja tengah sibuk mengerjakan proyek Jalan Tol Banda Aceh–Sigli yang merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Sumatra di Provinsi Aceh

Kita bangga beberapa tahun ke depan masyarakat Aceh akan bisa menikmati jalan tol di Aceh.

VIDEO - Presiden Jokowi Tinjau Jalan Tol Aceh

Saat ini sedang dalam proses pengerjaan yang progresnya membuat Presiden RI Joko Widodo salut saat meninjau langsung ke lokasi beberapa waktu lalu.

Jokowi didampingi Pelaksana Tugas Gubernur Aceh, Nova Iriansyah sempat melihat langsung perkembangan pembangunan Jalan Tol Sigli-Banda Aceh (Sibanceh) di kawasan Indrapuri, Aceh Besar.

Jokowi mengaku kaget dengan proses pembangunan jalan tol sepanjang 74 kilometer tersebut yang dinilai sangat cepat.

Proses pembangunannya sendiri dilakukan dalam enam seksi, yakni Seksi 1 Padang Tiji-Seulimeum 25,2 km, Seksi 2 Seulimeum-Jantho 6,1 km, dan Seksi 3 Jantho-Indrapuri 16 km.

Kemudian Seksi 4 Indrapuri-Blang Bintang 14,7 km, Seksi 5 Blang Bintang-Kuta Baro 7,7 km, dan Seksi 6 Kuta Baro-Simpang Baitussalam 5 km.

Progresnya begitu cepat dibandingkan daerah lain menurutnya.

Medan Magnet Blang Bintang, Dulu Dicaci Kini Diminati

Menjelang azan Zuhur, kami tiba di Kota Sigli.

Kami sempat melaksanakan salat Zuhur berjamaah di Masjid Jamik Al Falah serta makan siang di sana.

Kami terus melanjutkan perjalanan karena tempat tujuan kami masih sekitar dua jam perjalanan lagi dari Kota Sigli menuju Tangse.

Untuk menuju ke sana, kami harus sampai di Beureunuen terlebih dahulu, lalu masuk ke dalam sekitar satu setengah jam lagi.

Kami terus menyusuri jalan yang disungguhi pemandangan persawahan warga.

Setelah menempuh perjalanan sekitar empat jam dari Banda Aceh, akhirnya kami tiba di rumah duka di Gampong Paya Guci, Kecamatan Tangse, Pidie.

Di sana tampak Subur Dani sedang sibuk menerima tamu yang datang.

Ia berdiri di depan rumah yang telah terpasang teratak warna hijau tua.

Sejak dari Banda Aceh kami tidak memberi tahu Subur Dani bahwa kami akan berkunjung ke rumahnya.

Walaupun sedang dalam keadaan berduka, Subur Dani tampak tegar.

Ia masih bisa tersenyum ramah. Ia tampak bahagia menyambut rombongan kami.

Tiba di New Delhi, Plt Gubernur Aceh Hadiri Pertemuan BPKS dengan RITES India

Selain rombongan kami, di sana juga ada rombongan dari Badan Reintegrasi Aceh (BRA), beserta beberapa tamu lainnya yang terus bedatangan.

“Seugoh lom troek awak droeneuh, saknyoe na Apa Kariya hinoe (sebelum rombongan Anda datang, barusan ada Apa Karya—mantan Menteri Pertahanan Gerakan Aceh Merdeka—di sini),” kata Subur Dani.

Bersama rombongan lain kami sekitar satu jam lebih di sana yang juga diiringi doa bersama di rumah duka.

Subur Dani bercerita panjang lebar bagaimana kronologi almarhum ayahnya sebelum meninggal dunia hingga sempat mau di operasi di rumah sakit.

Di waktu yang bersamaan ia juga sedang akan kegiatan kantor, Serambi Award di Hotel Hermes Palace. Ia begitu dilema saat itu.

Kami menghibur Subur Dani agar tetap tegar dan tabah atas cobaan yang menimpanya dan mendoakan agar almarhum mendapatkan posisi yang di layak di sisi Allah.

Kami sangat yakin, Subur Dani tipikal orang yang tegas dan kuat menghadapi semua cobaan itu.

MPU Aceh Serukan Masyarakat Baca Qunut Nazilah Agar Aceh Dijauhkan dari Wabah Virus Corona

Usai takziah, kami pun pamit kembali ke Banda Aceh. Awalnya kami berencana mau langsung pulang melalui Jalan Medan-Banda Aceh.

Kemudian ada yang menyarankan untuk pulang lewat Laweung saja, sambil menikmati kuliner khas di sana, yaitu mi sure (tongkol) alias mi yang dimasak bersama ikan tongkol di Gampong Ujong Pie, Kecamatan Muara Tiga, Kabupaten Pidie.

Gampong ini letaknya dekat dengan laut yang berhadapan langsung dengan Selat Malaka.

Untuk sampai di sana, harus melewati jalan sempit yang hanya bisa dilalui satu mobil.

Jika berpas-pasan dengan mobil lain, harus benar-benar minggir ke samping.

Walaupun lokasinya agak ke dalam, namun kalau hari pekan seperti Sabtu dan Minggu, biasanya tempatnya penuh, tak ada tempat duduk.

Yang uniknya lagi, pengunjung bisa membeli langsung ikan tongkol dari nelayan yang baru mendaratkan boat di sana dan meminta dimasak sesuai selera.

Jika pengunjung malas membeli ikan, di sana juga tersedia ikan yang bisa langsung dimasak.

Untuk harga mi Rp11 ribu per porsi, sedangkan harga ikan terpisah sesuai keinginan pengunjung.

Suasana dekat pantai ditambah angin sepoi-sepoi membuat kita betah ingin lama-lama di sana.

Bullying, Donald Trump dan Puisi Plt Gubernur Aceh

Usai dari sana, kami langsung kembali ke Banda Aceh via Krueng Raya.

Meskipun sudah hampir Magrib, suasana pantai semakin indah dengan sunset yang sedang merangsek menuju peraduannya.

Kelelahan seharian perjalanan terbayar sudah. Ibarat kata pepatah, sekali berdayung dua pulau terduduki. Sekali jalan dua kegiatan terlaksanakan, yaitu wisata kuliner Aceh dan silaturahmi ke rumah Subur Dani.

Semoga Allah meringankan langkah kita selanjutnya.(*)

*) PENULIS adalah Kepala Biro Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Aceh

KUPI BEUNGOH adalah rubrik opini pembaca Serambinews.com. Setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Indahnya Islam 

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved