Berita Luar Negeri
Seekor Kucing Asal China Jadi Perdebatan di India, Diduga Terinfeksi Virus Corona, akan Dideportasi
Kucing yang diduga terinfeksi virus Corona menjadi kontroversi di Chennai, India, setelah seekor kucing dari China masuk ke negara itu
Laporan Agus Ramadhan | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM – Seekor kucing asal China jadi perdebatan di India, diduga terinfeksi Virus Corona.
Kucing tersebut akan dideportasi ke negara Tiongkok itu.
Kucing yang diduga terinfeksi virus Corona menjadi kontroversi di Chennai, India, setelah seekor kucing dari China masuk ke negara itu.
Organisasi AS yang ada di India, People for Ethical Treatment of Animals (PETA), telah menuntut pembebasan kucing tersebut.
Kucing itu akan dideportasi dari pelabuhan Chennai, India ke China.
• Batu Giok untuk Lantai Masjid Agung Mulai Diolah di Nagan Raya
Dilansir dari Indiatoday Kamis (5/3/2020), seekor kucing liar tiba dari China sekitar 20 hari yang lalu, telah ditahan oleh otoritas pelabuhan Chennai, India.
Kucing malang itu sekarang akan menghadapi kenyataan, dimana dia akan dideportasi ke China.
Padahal kucing itu tidak tahu apa-apa tentang virus Corona.
• Pasien Corona ini Sempat Dinyatakan Sembuh, Selang 2 Hari Dia Sakit Lagi dan Meninggal Dunia
Sebagai tanggapan, manajer layanan veteriner PETA di India, Rashmi Gokhale, mengirim surat kepada otoritas pelabuhan Chennai.
Surat itu menerangkan bahwa secara ilmiah telah ditetapkan bahwa kucing tidak dapat menginfeksi atau menularkan virus Corona( COVID-19).
Asosiasi kedokteran hewan AS menyatakan di situs webnya,
• Puluhan Prajurit Kodim Aceh Timur Latihan Menembak di Lapangan Tembak Raider
"Banyak organisasi kesehatan internasional telah mengindikasikan bahwa hewan peliharaan dan hewan lainnya dianggap tidak berisiko tertular COVID-19."
Balai karantina Chennai merekomendasikan pengiriman hewan itu kembali ke negara asalnya.
PETA menunjukkan bahwa akan sangat sulit untuk menentukan dimana kucing itu diletakan di atas kapal.
Dikatakannya lagi bahwa, sangat tidak mungkin hewan itu selamat dalam perjalanan 10 hingga 20 hari dari Cina ke India tanpa makanan dan minum.
Kapal-kapal yang menuju ke Chennai dari Cina dilaporkan melewati Singapura, Srilanka, dan di tempat lain.
Kontainer juga diturunkan dan atau dipindahkan.
Sehingga kucing bisa memasuki kapal di salah satu titik pemberhentian.
• VIDEO - Terdakwa Penyelundupan Sabu 25 Kg Terima Divonis 41 Tahun
"Di China, kucing sering dibunuh untuk diambil daging atau bulunya, dan kemungkinan besar hewan itu akan diperlakukan dengan kejam pada saat tiba di sana," kata PETA.
PETA India telah menawarkan untuk membantu pihak berwenang terkait dengan kucing itu untuk ditempatkan di rumah peduli hewan di India.
Kucing itu harus segera dilakukan pemeriksaan kesehatan dan vaksinasi serta dikarantina di rumah peduli hewan yang ditunjuk
Dilansir dari CNN.com, ada kekhawatiran tentang virus Corona yang dapat menyebar ke hewan peliharaan.
• 31 Prajurit Tamtama Kodim Abdya Ikut Pendidikan Bintara, Ini Harapan Dandim
Selama wabah SARS pada tahun 2003, ketika lebih dari 280 orang meninggal di Hong Kong, para ahli percaya bahwa SARS dan Corona kemungkinan berasal dari kelelawar.
“Anjing dan kucing sama sekali tidak bisa menularkan wabah yang saat ini terjadi,” kata Jane Gray, kepala ahli bedah hewan SPCA, Hong Kong.
Gray, yang bekerja di Hong Kong selama SARS, mengatakan virus itu ditemukan pada sejumlah kecil kucing, tetapi tidak ada bukti bahwa mereka dapat menularkannya ke manusia.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, cara utama penyebaran penyakit ini adalah dari orang ke orang.
Baik dari saat orang berdekatan atau dari air liur orang yang terinfeksi batuk dan bersin.(*)
• Mirip Kasus di Aceh, Istri Ajak Kencan ke Hotel, Pasutri Kuras Harta Pelanggannya Saat Mandi