Asteroid Lintasi Bumi

NASA: Asteroid Besar Lintasi Bumi pada 29 April 2020, Kecepatannya Capai 19.461 mil per jam

Untungnya, besar kemungkinan, asteroid itu tidak menghantam planet kita. Jika itu terjadi, asteroid besar ini pasti menimbulkan efek global di Bumi.

Editor: Taufik Hidayat
Dok NASA
Asteroid 3122 Florence (1981 ET3) mendekati Bumi dan untungnya tidak bertabrakan dengan Bumi atau hanya melintasi Bumi pada tanggal 1 September 2017. 

Laporan Agus Ramadhan

SERAMBINEWS.COM – Pada tanggal 29 April 2020, asteroid yang diperkirakan memiliki lebar antara 1,1 dan 2,5 mil akan melintasi Bumi.

“Untungnya, asteroid itu tidak akan menghantam planet kita. Jika itu terjadi, asteroid itu cukup besar untuk menimbulkan efek global," menurut NASA melansir dari CCN.com, Sabtu (7/3/2020).

Asteroid itu diberi nama 52768 (1998 OR2) dan pertama kali terlihat pada 1998.

Itu akan melintas dalam 3.908.791 mil dari Bumi, bergerak dengan kecepatan 19.461 mil per jam.

Menurut Pusat Studi Objek Dekat Bumi, NASA, asteroid itu diperkirakan akan melintas pukul 4:56 ET atau 16:56 WIB.

Asteroid itu diklasifikasikan sebagai objek yang berpotensi berbahaya karena melintas di dekat orbit Bumi.

Namun, sampai saat ini tidak ada di dalam daftar NASA yang berpotensi sebagai peristiwa berdampak di waktu yang akan datang.

Data Itu dikumpulkan dan dipantau oleh Sistem Sentry NASA, yaitu sistem pemantauan benda luar ankasa yang otomatis secara terus-menerus memindai bermacam asteroid terbaru untuk kemungkinan dampak yang dihasilkan Bumi selama 100 tahun ke depan.

Ini adalah asteroid terbesar yang diperkirakan akan di-zip oleh Bumi dalam dua bulan ke depan.

Namun, asteroid itu bukan yang terbesar yang pernah ada.

Dulu, asteroid 3122 Florence (1981 ET3) mendekati Bumi dan untungnya tidak bertabrakan dengan Bumi atau hanya melintasi Bumi pada tanggal 1 September 2017.

Asteorid itu kemungkinan akan melewati Bumi lagi pada 2 September 2057, dengan dua ukuran.

Ukurannya diperkirakan memiliki lebar 0,5 mil dan 5,5 mil.

Selain melacak Objek Dekat Bumi, NASA dan lembaga lainnya saat ini memiliki misi untuk mempelajari asteroid dekat Bumi dan berpotensi mengurangi bahaya tabrakan.

Observatorium ini terletak di bukit Cerro Pachón, Chili.

Tahun ini, Observatorium Vera C. Rubin akan terhubung secara online dan memungkinkan menemukan puluhan ribu asteroid dalam orbit yang dapat membawa benda itu lebih dekat ke Bumi, kata Ed Lu, direktur eksekutif Institut Asteroid dan mantan astronot NASA.

"Ini adalah waktu yang menyenangkan untuk membentengi Bumi, karena kita berada di pengamatan yang baru, yang akan memungkinkan kita melacak asteroid 10 kali lebih banyak daripada yang pernah kita lacak sebelumnya," kata Lu.

Misi seperti OSIRIS-REx dari NASA dan Hayabusa2 Jepang sedang mengeksplorasi asteroid di tata surya.

Ini bertujuan untuk mengembalikan sampel ke Bumi di tahun-tahun mendatang.

Near-Earth Object Cameran (NEOCam) mengkarakterisasi objek dekat-Bumi.

Kemudian, April 2029 juga ada sebuah asteroid dengan nama 99942 Apophis atau Dewa Kekacauan Mesir akan mendekati Bumi.

Asteroid itu seperti bongkahan batu es Antartika dan memiliki ukuran lebih tinggi dari Menara Eiffel.

Peneliti dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) mengatakan bahwa asteroid akan lewat "tanpa insiden".

Mereka memperkirakan kecepatan asteroid itu bisa mencapai 30 kilometer per detik.(*)

VIDEO - Kisah Legenda Perahu Pecah, Destinasi Wisata Ujung Batu di Pulau Banyak, Aceh Singkil

Upaya Mediasi Gagal, Suami Robohkan Rumahnya Gunakan Ekskavator, Diduga Akibat Istri Selingkuh

Oknum Tentara Tusuk Pria di Kafe, Diduga Sama-sama Mabuk, Polisi Koordinasi Dengan PM

Uji Coba Taxi Drone Pertama di Indonesia, Begini Hasilnya

Persiraja Tiba di Madura, Langsung Uji Coba Lapangan Jelang Laga Melawan Madura FC

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved