Pria Ini Harus Bayar Biaya Parkir Rumah Sakit Rp 83,2 Juta Selama Anaknya Dirawat karena Leukemia
Orang tua yang membawa anaknya dengan dianogsa kanker darah, telah menghabiskan Rp 83,2 juta untuk biaya parkir selama berobat ke rumah sakit.
Pria Ini Harus Bayar Biaya Parkir Rumah Sakit Rp 83,2 Juta Selama Anaknya Dirawat karena Leukemia
Laporan Agus Ramadhan | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Orang tua yang membawa anaknya dengan dianogsa kanker darah, telah menghabiskan 5.000 Euro atau Rp 83,2 juta untuk biaya parkir selama berobat ke rumah sakit.
Anak mereka bernama Darcy Sturman yang berusia 11 tahun, menghabiskan berbulan-bulan di bangsal anak sejak didiagnosis menderita leukemia pada September 2017.
Bahkan ketika dia sudah cukup sehat untuk berobat jalan, dia masih harus kembali ke rumah sakit untuk kontrol ulang setiap minggu.
Ibunya bernama Jo dan ayahnya bernama Jay, harus melakukan perjalanan sejauh 267 km dari rumahnya di Louth, Lincolnshire, Inggris bersama anak putranya.
Diperkirakan, mereka telah menempuh jarak 32.186 km dan menghabiskan Rp 83,2 juta untuk biaya parkir.
Mereka juga telah menghabisan 7.000 Euro atau Rp 117 juta untuk bahan bakar kendaraan untuk perjalanan dari rumah ke rumah sakit dua kali seminggu.
Mereka harus membayar 16 Euro atau Rp 267 ribu sehari untuk parkir di tempat pribadi karena beberapa kantong parkir di rumah sakit itu “selalu diambil”.
“Seluruh rumah sakit hanya memiliki 26 kantong parkir, lelucon apa itu,” kata Jay seperti dikutip dari dailystar Senin (9/3/2020).
• Satu Keluarga Diserangan Virus Corona, Masuk Rumah Sakit Ditolak, Minta Tolong di Medsos, Diblokir
• Viral, Bukti Korban Belanja Online Gak sesuai Ekspektasi, Bikin Ngakak
• VIRAL Video Kecelakaan di Medsos, Wanita Hamil Tertabrak Mobil di Depan Mata Suaminya Sendiri
"Kami tidak memiliki kesempatan untuk bisa parkir di sana" sambungnya.
Pemerintah telah berjanji untuk menyediakan parkir gratis untuk orang tua dari anak-anak yang sakit, mulai bulan April 2020.
Tapi Jay takut rumah sakit tidak akan mematuhi aturan itu.
"Dari apa yang saya lihat, tidak akan ada yang berubah di sini dan kita akan dibiarkan membayar sepanjang waktu," kata Jay.
“Kami akan melakukan apa pun yang diperlukan untuk berada di sini bersama putraku, tetapi secara finansial itu melumpuhkan,” kata ayah dua anak yang berlinang air mata itu.