Berita Simeulue
Harga Cengkeh di Simeulue Anjlok, tak Sebanding dengan Biaya Panen yang Dikeluarkan Petani
"Sangat turun dari tahun sebelumnya. Februari lalu saya tanya harga sekilo Rp 58 ribu. Semalam saya tanya lagi sudah turun menjadi Rp 55 ribu sekilo,"
Penulis: Sari Muliyasno | Editor: Nurul Hayati
"Sangat turun dari tahun sebelumnya. Februari lalu saya tanya harga sekilo Rp 58 ribu. Semalam saya tanya lagi sudah turun menjadi Rp 55 ribu sekilo," ujar Andi di Sinabang, yang turut diiyakan petani cengkeh lainnya.
Laporan Sari Muliasno | Simeulue
SERAMBINEWS.COM, SINABANG - Petani cengkeh di Kabupaten Simeulue saat ini mengeluh, karena rendahnya harga jual cengkeh di wilayah kepulauan itu.
Petani cengkeh menyebutkan, harga jual cengkeh tahun ini turun drastis dibanding tahun sebelumnya yang pernah mencapai harga tertinggi Rp 125 ribu per kilogram.
Petani cengkeh di Simeulue, Andi, kepada Serambinews.com, Selasa (10/3/2020), mengatakan bahwa harga jual cengkeh di Simeulue saat ini tak sampai Rp 60 ribu per kilogram.
"Sangat turun dari tahun sebelumnya. Februari lalu saya tanya harga sekilo Rp 58 ribu. Semalam saya tanya lagi sudah turun menjadi Rp 55 ribu sekilo," ujar Andi di Sinabang, yang turut diiyakan petani cengkeh lainnya.
Harga tersebut, lanjut Andi, merupakan harga di pasar Sinabang.
Sementara kalau harga yang dibeli langsung oleh pengepul yang beli langsung dari petani, harganya di bawah harga tersebut.
• Wakil Ketua DPRK Aceh Besar Tinjau Lokasi Kebakaran di Gampong Inggreh Aceh
"Kalau tahun yang lalu itu sampai Rp 100 ribu, Rp 115 ribu, malah ada yang sampai Rp 125 ribu sekilo," imbuhnya.
Dikatakan, jika harga cengkeh terus bertahan dengan harga saat ini, maka banyak petani tidak mampu lagi panen buah cengkeh.
Sebab, petani cengkeh membutuhkan tenaga atau pekerja tambahan saat panen dan itu mengeluarkan biaya yang tidak sedikit. (*)
• Bupati Aceh Singkil Intruksikan Tiga Instansi di Jajarannya Jadi Wilayah Bebas Korupsi