Berita Aceh Tamiang
Masjid Baiturahman di Aceh Tamiang, Masjid Peninggalan Perang Dunia yang Mulai Rapuh
Masjid Baiturahman di Kampung Rimbasawang, Kecamatan Tenggulun, Aceh Tamiang memang tidak secantik dulu
Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Muhammad Hadi
Beberapa kali usulan warga ke manajemen perusahaan tidak pernah mendapat tanggapan.
“Zaman saya saja sudah tiga kali ajukan usulan, tapi tidak ada tanggapan,” sambungnya.
Camat Tenggulun, Dede Winata menambahkan terbatasnya kapasitas masjid ini sudah diakali dengan menambah bangunan teras.
Namun penambahan ini tidak berarti banyak karena tetap tidak mampu menampung jamaah.
• VIDEO - Protes Aktivitas Bus Sekolah Ambil Penumpang Umum, Sopir Bus di Bireuen Datangi Dishub
“Dibangun melalui swadaya masyarakat. Jadi sekarang itu kapasitasnya bisa 175 orang, tetap belum memadai,” kata Dede.
Setitik harapan muncul ketika Bupati Aceh Tamiang, Mursil melakukan inspeksi ke Kantor Camat Tenggulun, awal Maret lalu.
Dalam pertemuan dengan seluruh datok penghulu (kepala desa) di kecamatan itu, usulan merenovasi masjid pun disuarakan.
Mursil kemudian memosisikan dirinya sebagai orang pertama untuk mewujudkan peremajaan masjid bersejarah ini.
“Ini kan keperluan umat, saya merasa terpanggil untuk membantu warga karena memang kondisi masjidnya sudah tidak memadai. Jadi bukan lagi renovasi, kita butuh lahan untuk membangun masjid baru,” kata Mursil ketika dikonfirmasi, Selasa (10/3/2020).
Langkah pertama yang dilakukannya sebagai ketua tim ialah membangun komunikasi dengan pemegang HGU yang berdomisili di Medan.
• Begini Cara Samidan Selamatkan Diri dari Terkaman Buaya, Kakinya Luka 28 Jahitan
Setelah terjadi kesepakatan, Mursil memimpin tim yang terdiri atas camat, datok penghulu dan perwakilan masjid bertemu pemegang HGU di Medan, Kamis (5/3/2020) malam lalu.
Sempat terjadi dialog yang terbilang alot, karena pemegang HGU sedikit keberatan untuk melepaskan HGU berukuran 60x60 meter dan harus menebang sekira 15 batang pohon sawit.
Belakangan pemegang HGU bersedia memberikan areal itu di lokasi yang pohonnya tidak subur.
“Alhamdulillah beliau setuju dengan catatan akan membahasnya dengan pemegang saham lain.
Ini jelas langkah awal yang baik untuk mendukung masyarakat kita memiliki masjid,” kata Mursil.
Dia menambahkan pihak perusahaan tidak perlu takut terbebani biaya pembangunan masjid.
Karena pembangunan didanai secara swadaya oleh masyarakat. (*)
• Suami Tinggalkan Istri Saat Terjaring Razia di Langsa, Pura-pura Hendak Kencing Lalu Kabur, Ternyata