Info Subulussalam
Walkot Subulussalam Tinjau Tanaman Jagung Diserang Hama, Kadistan: Akibat Spodoptera frugiperda.
Saat di lokasi, Baginda mengaku memang ditemukan tanaman jagung yang mengalami kerusakan di bagian daun dan pucuk akibat serangan hama.
Penulis: Khalidin | Editor: Nur Nihayati
Saat di lokasi, Baginda mengaku memang ditemukan tanaman jagung yang mengalami kerusakan di bagian daun dan pucuk akibat serangan hama.
SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM –Wali Kota Subulussalam H Affan Alfian Bintang SE dan wakilnya Drs Salmaza MAP meninjau tanaman jagung masyarakat di Desa Lae Langge, Kecamatan Sultan Daulat, Rabu (11/3/2020).
Kunjungan ini serangkaian kegiatan Walkot Subulussalam berkantor di kecamatan tersebut.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Subulussalam, Baginda Nasution mengatakan peninjauan ke lahan pertanian ini menyusul laporan warga atas serangan hama terhadap tanaman jagung mereka.
Dalam beberapa waktu terakhir tanaman jagung masyarakat di daerah itu mengalami serangan hama hingga membuat daunnya rusak.
“Setelah proses pelayanan di kantor camat, pak wali mendapat info dari petani soal hama jagung jadi beliau meluangkan waktunya ke lahan tanaman jagung,” kata Baginda
• Begini Harapan Disdik Aceh Terkait OSN Tingkat SMA di Pidie dan Pijay
• Dua Sipir dan Tiga Napi LP Kelas IIB Langsa Ditangkap Terkait Sabu-sabu
• Pemkab Nagan Raya Salurkan Bantuan Masa Panik Korban Kebakaran Rumah
Saat di lokasi, Baginda mengaku memang ditemukan tanaman jagung yang mengalami kerusakan di bagian daun dan pucuk akibat serangan hama.
Kondisi ini membuat petani cemas akan gagal panen sehingga meminta bantuan pemerintah dalam menangani serangan hama.
Atas masalah ini, Walkot Subulussalam langsung memerintahkan Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan, Peternakan dan Perikanan untuk penanganan hama tersebut.
Sementara Kadistanbunkan Sulisman mengakui jika tanaman jagung masyarakat di daerah ini mengalami serangan hama.
Hama ini jenis Spodoptera frugiperda. Spodoptera frugiperda ini kata Sulisman, memakan daun-daun hingga ke pucuk tanaman serta terlihat lubang-lubang pada daun jagung.
Menurut Sulisman, serang hama S frugiperda ini merupakan pertama terjadi di Kota Subulussalam selama dalam kurun sepuluh tahun terakhir.
Kasus hama mulai masuk ke Subulussalam akhir 2019 lalu. Namun, kala itu kata Sulisman belum terlalu parah.
Saat ini seranagan hama dinilai mulai parah sehingga harus segera diupayakan penanganan.
Dikatakan, ciri-ciri tanaman terserang hama tersebut pada permukaan atas daun dan pucuk tanaman ditemukan sebuk kasar seperti serbuk gergaji.
Ulat ini merusak bagian pucuk daun muda sehingga dipastikan tanaman akan mati.
Selanjutnya pada tingkat serangan yang tinggi, kita dapat menemukan kotoran dari larva pada tanaman jagung seperti serbuk gergaji. (*)