Berita Pidie

Begini Uji Kompetensi untuk Calon Kepala Sekolah di Pidie

Kepala sekolah tidak asal angkat. Kita tidak tahu kualitas jika tidak dilakukan uji kompetensi, setelah uji ini baru kita tahu.

Penulis: Nur Nihayati | Editor: Nur Nihayati
SERAMBINEWS.COM/NUR NIHAYATI
Sebanyak 60 guru yang telah lulus tes Calon Kepala Sekolah (Cakep) mengikuti uji kompetensi digelar di Aula Dinas Pendidikan Pidie, Jumat (13/3/2020). 

 Kepala sekolah tidak asal angkat. Kita tidak tahu kualitas jika tidak dilakukan uji kompetensi, setelah uji ini baru kita tahu.

Laporan Nur Nihayati | Pidie

SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Sebanyak 60 guru atau tenaga pendidikan lainnya yang telah lulus tes Calon Kepala Sekolah (Cakep) dilakukan uji kompetensi.

Uji kompetensi ini digelar di Aula Dinas Pendidikan Pidie, Jumat (13/3/2020).

Peserta tes ini dites satu per satu dengan cara mempresentasikan program jika ia terpilih sebagai kepala sekolah.

"Yang dipaparkan program jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang.

Kalau diangkat jadi kepala sekolah dijelaskan bagaimana programnya.

Memaparkan kalau diangkat jadi kasek mau diapakan sekolah itu.

Dihujani Bom dan ‘Tidak Ada yang Peduli’, Anak-anak di Suriah Kedinginan hingga Tewas Membeku

Kim Jong Un Kabur dari Pyongyang untuk Menghindari Virus Corona, 3.700 Tentaranya Tengah Dikarantina

Islamic Jammer Karya Mahasiswa UIN Pernah Dapat Special Award dari Korea, Ini Dia Perancangnya

Tujuan yang ingin dicapai," jelas Plt Kepala Dinas Pendidikan Pidie, Drs Ridwandi usai membuka cara tersebut.

Tujuannya uji kompetensi ini, sebut Ridwandi supaya bisa meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan.

"Jadi untuk diangkat kepala sekolah ini kita bukan saja mengenal wajah orangnya.

Tapi bisa dilihat kualitas melalui uji kompetensi ini," ujarnya.

Sebagai motto 'Pendidikan Bermutu Pidie Maju'.

Sebelumnya semua peserta ini telah mengantongi tanda lulus Cakep melalui Diklat yang diikuti.

Mereka ini terdiri dari Cakep tingkat TK, SD dan SMP.

Presentasi diberikan tiap peserta selama lima menit dengan menampilkan program melalui layar dan dijelaskan secara lisan.

Sementara itu ada penguji atau pengawas yang memberikan penilaian sistem A, B dan C.

"Jika nilai A maka ia diprioritaskan akan dapat menduduki kursi kepala sekolah pada proses mutasi.

Sebaliknya jika nilai C maka masuk dalam daftar tunggu," ungkap Ridwandi yang juga mantan Kabid Sosbud Bappeda Pidie.

Lantas, kebanyakan peserta ini adalah mereka yang lulus cakep pada tahun 2019.

"Harapan kami saat memilih dan menetapkan calon kepala sekolah betul betul bisa memajukan sekolah dan pendidikan di Pidie.

Kepala sekolah tidak asal angkat. Kita tidak tahu kualitas jika tidak dilakukan uji kompetensi, setelah uji ini baru kita tahu.

Sebelumnya kita hanya mengenal orang. Kualitas yang dimiliki tidak tahu. Tidak bisa kita asal tebak.

Inilah kesempatan cakep memiliki kualitas bagus mendapat kesempatan untuk diprioritas karena sebelumnya belum ada kesempatan jadi kepala sekolah," pungkasnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved