Dihujani Bom dan ‘Tidak Ada yang Peduli’, Anak-anak di Suriah Kedinginan hingga Tewas Membeku

Pada usianya yang baru menginjak 18 bulan, Iman Leila sudah membeku sampai mati.

Editor: Amirullah
World Bulletin
Anak-anak Suriah membeku hingga mati 

SERAMBINEWS.COM - Bayinya tidak bergerak, tubuhnya menjadi panas lalu mendingin.

Sang ayah lalu membawanya ke rumah sakit dengan berjalan kaki.

Hal itu dilakukannya karena dia tak menemukan mobil, namun semua sudah terlambat.

Pada usianya yang baru menginjak 18 bulan, Iman Leila sudah membeku sampai mati.

Dalam cangkang beton setengah jadi, keluarga Leila telah menghabiskan tiga minggu bertahan pada suhu malam hari yang dingin, yang suhunya tak pernah lebih dari 20 derajat celcius.

"Saya menginginkan kehangatan," kata ayah Iman, Ahmad Yassin Leila sebagaimana dilansir Daily Watchng, Kamis (5/3/2020).

()

Ahmad Yassin Leila dan putrinya yang masih bayi, Iman, yang mati kedinginan.New York Times

Kim Jong Un Kabur dari Pyongyang untuk Menghindari Virus Corona, 3.700 Tentaranya Tengah Dikarantina

Islamic Jammer Karya Mahasiswa UIN Pernah Dapat Special Award dari Korea, Ini Dia Perancangnya

Dulu Populer dan Tampil di Cover Majalah Terkenal, Kini Model Ini Jatuh Miskin Jadi Pengemis

"Saya hanya ingin anak-anak saya merasa hangat. Saya tidak ingin kehilangan mereka karena kedinginan."

"Saya tidak ingin apa-apa kecuali rumah dengan jendela yang dapat melindungi dari dingin serta angin."

Diketahui sebelumnya bahwa pemberontakan Suriah dimulai hampir tepat sembilan tahun yang lalu.

Serangan pemerintah Suriah terhadap provinsi yang dikuasai pemberontak telah menciptakan salah satu darurat kemanusiaan terburuk dari perang sembilan tahun yang brutal.

()

Anak-anak Suriah membeku hingga matiUN News - the United Nations

Hampir satu juta warga Suriah melarikan diri ke perbatasan dengan Turki selama tiga bulan terakhir.

Banyak dari mereka yang tinggal di tenda darurat atau bahkan di tempat terbuka.

Sekarang, di tengah salah satu darurat kemanusiaan terburuk dari perang, beberapa dari mereka yang meneriakkan kebebasan dan martabat pada tahun 2011 hanya ingin menangkal dinginnya musim dingin.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved