Jurnalisme Warga

Semarak Latihan Marching Band di Baitul Arqam

Para santri sibuk mempersiapkan lokasi pesantren untuk untuk menyambut para tamu dari berbagai sekolah dan pesantren yang jumlahnya

Editor: bakri
zoom-inlihat foto Semarak Latihan Marching Band di Baitul Arqam
IST
GEUBRINA THIFAL NADA, santri kelas I Madrasah Aliah (MA) Pesantren Baitul Arqam, Sibreh, melaporkan dari Sibreh, Aceh Besar

OLEH GEUBRINA THIFAL NADA, santri kelas I Madrasah Aliah (MA) Pesantren Baitul Arqam, Sibreh, melaporkan dari Sibreh, Aceh Besar

JUMAT, 6 Maret 2020 menjadi hari yang sibuk bagi santri Baitul Arqam, Sibreh, Kecamatan Suka Makmur, Kabupaten Aceh Besar. Pasalnya, dua hari kemudian akan dilaksanakan Latihan Bersama Marching Band se-Banda Aceh dan Aceh Besar pada Minggu, 8 Maret 2020. Para santri sibuk mempersiapkan lokasi pesantren untuk untuk menyambut para tamu dari berbagai sekolah dan pesantren yang jumlahnya mencapai seribuan orang.

Siang itu, para santri mengikuti geladi bersih yang didampingi pelatih, yaitu Kak Nas, Kak Ilham, dan Kak Uchan. Usai geladi bersih, santri mengerjakan tugas yang sudah diberikan oleh ustaz dan ustazah. Tak hanya santri, ustaz dan ustazah pun turun tangan membersihkan pekarangan sekolah dan menyiapkan panggung.

Ada dua belas tenda yang disiapkan untuk tempat duduk undangan. Ada juga lokasi untuk pameran produk. Sore harinya, sebagian santri membersihkan tempat wudu dan toilet, sebagiannya lagi membersihkan lapangan basket, lapangan bola, dan lorong-lorong di pekarangan sekolah. Ada juga yang memangkas dahan-dahan pohon. Semua pekerjaan santri diawasi langsung oleh ustaz.

Sehari sebelum acara berlangsung, sekolah diliburkan karena seluruh pihak pesantren sibuk dengan berbagai persiapan acara. Para santri kembali membersihkan sekolah. Kali ini sasarannya adalah ruang kelas, musala, dapur, balai-balai, kantor, perpustakaan, dan ruang lainnya. Siangnya, usai shalat Zuhur berjamaah dilanjutkan dengan menata tanaman di panggung sekaligus mengatur kursi-kursi sebagai tempat duduk tamu. Setelah itu barulah santri yang mengikuti perlombaan beristirahat dan mempersiapkan diri untuk acara puncak esoknya.

Azan Asar pun berkumandang. Menandakan setiap umat Islam harus melaksanakan shalat. Yang menjadi imamnya Ustaz Muharrir Lc. Usai shalat beliau juga menyampaikan tausiah berkaitan dengan organisasi  Muhammadiyah. “Muhammadiyah  memiliki ciri khas untuk shalat berjamaah di musala atau di masjid,” ujarnya.

Bakda Asar, kami kembali melanjutkan latihan drumband. Para pelatih marching band dari berbagai daerah mulai berdatangan untuk membantu persiapan acara besok. Mereka semua terlihat sedang membungkus hadiah doorprize untuk hari H nanti. Magrib pun tiba, bersamaan dengan datangnya mobil pikap yang mengangkut sound system. Malam itu, para santri kembali berlatih setelah isya untuk terakhir kalinya. Walaupun tanpa pelatih, mereka latihan sampai enam kali putaran. Terlihat wajah-wajah lelah santri hingga akhirnya kami menyudahi latihan dan kembali ke asrama untuk beristirahat.

Azan subuh berkumandang menandakan masuknya waktu shalat Subuh telah tiba. Saya bangun dan melihat ke luar melalui jendela. Semua lampu kamar yang ada di asrama santri telah menyala. Itu artinya para santri telah terjaga dari tidur pulasnya. Untuk melaksanakan shalat Subuh berjamaah di musala pesantren tidak terlalu jauh dari letak semua asrama. Seusai shalat, kami semua  mendengarkan sedikit arahan yang disampaikan oleh Ustaz Nauval Hidayat Lc selaku Kepala Pesantren Baitul Arqam.

“Seperti yang telah kalian ketahui, hari ini kita akan kedatangan tamu dari Aceh Besar dan Banda Aceh dalam rangka pelaksanaan program Latihan Bersama dan Konser Kreatif Baitul Arqam Tahun 2020. Jadi, kalian semua harus menjaga sikap dan santri yang tidak mengikuti perlombaan harus mengenakan pakaian yang rapi dan tidak boleh memakai celana jin,” kata Ustaz Nauval.

Sedikit arahan yang disampaikan oleh Ustaz Nauval itu setidaknya dapat diindahkan dan dijalankan oleh semua santri. Setelah itu kami pun dibubarkan dan kembali ke asrama untuk membersihkan kamar, rumah, dan halaman. Walaupun kami telah membersihkannya sejak kemarin, tetapi harus dibersihkan kembali karena banyaknya dedaunan yang terus berjatuhan.

Minggu, 8 Maret 2020. Hari yang sangat saya nantikan sekaligus membahagiakan bagi para santri pun tiba. Pukul 06.25 WIB kami semua menuju dapur untuk sarapan. Ketika saya kembali dari dapur, saya lihat sejumlah kendaraan  milik pelatih marching band dan panitia sudah berjajar rapi di lapangan depan kantor madrasah.

Pukul 07.30 WIB saya dan teman-teman telah berpakaian rapi dengan kostum berupa baju hijau, celana hitam, dan jilbab hijau bagi santriwati. Pada baju tersebut tertulis Marching Band Baitul Arqam, baju itu nantinya akan kami gunakan untuk latihan bersama.

Sekitar pukul 08.30 WIB, semua  sekolah yang diperkirakan sebanyak delapan sekolah telah hadir dan dipersilakan mencari guru pembinanya masing-masing. Acara latihan bersama akan segera dimulai dan setiap bidang kelasnya dipisah.

Setelah latihan bersama selesai, kami semua dipanggil menuju lapangan karena akan segera dibagikan doorprize  sesi pertama. Hadiahnya bermacam- macam, ada dispenser,  kompor gas, botol minum, dan masih banyak lainnya. Acara ini sponsori oleh Susu Zee, Baitul Arqam, Universitas Muhammadiyah, STIKes Muhammadiyah, Macaroni, dan usaha kentang goreng.

Barulah tiba saatnya pembukaan acara yang dilangsungkan sekitar pukul 11.00 WIB. Untuk memberkati acara pada hari itu, dilantunkan ayat suci Alquran oleh Ahmad Khumaina Paya yang suaranya mampu membuat hati pendengarnya sejuk dan damai. Kata-kata sambutan pertama kali disampaikan oleh Ustaz Muharir Lc yang mempromosikan tentang dayah dan yang baru-baru ini memenangkan sejumlah perlombaan. Lalu setelah itu dilanjutkan oleh Kepala Kemenag Aceh.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved