Wakil Ketua DPRK Aceh Besar Tinjau Balai Perikanan Budidaya Air Payau Ujung Batee

 Kedatangan Wakil Ketua DPRK Aceh Besar dari Partai PKS ini disambut Kasi Uji Terap Teknis dan Kerjasama (BPBAPUB) Aceh, Teuku Ridwan SPi MSi. 

 SERAMBINEWS.COM, ACEH BESAR -  Wakil Ketua DPRK Aceh Besar, Zulfikar Aziz SE, Senin (16/3/2020), meninjau Balai Perikanan Budidaya Air Payau Ujung Batee (BPBAPUB) Aceh.

Di lokasi BPBAPUB kawasan Ujung Batee, Kecamatan Mesjid Raya, Aceh Besar, ini dibudidaya kakap dan bandeng.

Selain itu, juga ada pembenihan udang windu untuk Desa Neuheun dan pengolahan pakan mandiri.

Kedatangan Wakil Ketua DPRK Aceh Besar dari Partai PKS ini disambut Kasi Uji Terap Teknis dan Kerjasama (BPBAPUB) Aceh, Teuku Ridwan SPi MSi.

Wakil Ketua DPRK Aceh Besar, Zulfikar Aziz SE, mengatakan pihaknya mendorong Pemkab Aceh Besar bersinergi dengan BPBAP Ujung Batee.

• Korea Selatan Berhasil Tangani Virus Corona, Ini 3 Cara Penanganan Coronavirus

• Polda Tangkap Penyebar Video Kedatangan TKA asal China di Bandara Haluoleo

• Kemenkumham Aceh Diseminasi Perlindungan Kekayaan Intelektual Merek dan Hak Cipta, Ini Tujuannya 

Begitu juga dengan Komisi IV DPR RI  untuk memprioritaskan pembinaan kelompok-kelompok perikanan budidaya di Aceh Besar. 

Dengan demikian bisa meningkatkan pendapatan pembudidaya ikan dan udang.

Zulfikar Aziz juga meminta BPBAP untuk memprioritaskan penyaluran benih dan pakan untuk kelompok pembudidaya ikan di Aceh Besar.

• Ratusan Santri Abu Tumin Bireuen Ikut Sosialiasasi Pencegahan Corona, Ini Tujuannya

"Kami berharap BPBAP dapat melakukan pembinaan dan bimbingan teknis dalam memproduksi pakan mandiri yang selama ini menjadi kendala. 

 Kami juga berharap Pemkab Aceh Besar dapat melakukan "jemput bola" atau membangun jaringan dengan pihak Komisi IV DPR RI.

Begitu juga dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan RI," harap Zulfikar. 

 Sementara itu, Kasi Uji Terap Teknis dan Kerja Sama BPBAPUB Aceh, Teuku Ridwan SPi MSi, mengatakan, tahun ini mereka targetkan akan memproduksi 100 ton pakan. 

Hal ini sesuai indek kerja utama (IKU). 

 Dari jumlah itu, mereka akan hibahkan 50 ton kepada masyarakat di Aceh dan provinsi lain di Sumatera. (*)