Corona di Aceh
Diduga Pengaruh Antisipasi Virus Corona, Pengunjung Hari Peukan di Geurugok Bireuen Kurang Ramai
Hal ini agak berbeda dengan hari peukan setiap Selasa sebelumnya di Pasar Geurugok yang merupakan Ibu Kota Kecamatan Gandapura itu.
Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Mursal Ismail
Hal ini agak berbeda dengan hari peukan setiap Selasa sebelumnya di Pasar Geurugok yang merupakan Ibu Kota Kecamatan Gandapura itu.
Laporan Yusmandin Idris I Bireuen
SERAMBINEWS.COM, BIREUEN - Pengunjung hari peukan di Pasar Geurugok, Kecamatan Gandapura, Bireuen, Selasa (17/3/2020) kurang ramai.
Hal ini agak berbeda dengan hari peukan setiap Selasa sebelumnya di Pasar Geurugok yang merupakan Ibu Kota Kecamatan Gandapura itu.
Hal ini diperkirakan tak lepas karena saat ini sedang masa antisipasi dari virus Corona, sehingga memang pusat-pusat keramaian harus dihindari.
Seperti diketahui, setiap Hari Selasa merupakan hari peukan di Keude Geurugok ini.
Ratusan pedagang dari kecamatan maupun kota lainnya turun ke pasar tersebut.
• Iran Bebaskan 85.000 Tahanan untuk Memerangi Wabah Virus Corona
Bahkan di Geurugok juga ada pasar hewan terbesar di Bireuen yang selalu beroperasi setiap Selasa atau hari peukan itu.
Ruas jalan Banda Aceh-Medan setiap hari peukan sering macet karena
banyaknya warga berbelanja berbagai kebutuhan.
Truk pengangkut lembu juga ramai.
Namun, kondisi Pasar Geurugok pada Selasa (17/3/2020) berbeda jauh dibanding biasanya.
Arus lalu lintas tidak begitu banyak, pedagang tetap ramai, namun pembeli atau masyarakat yang hilir mudik turun drastis.
• Ini Kronologi Lengkap Pemuda Aceh Timur Dirampok, Korban Bekerja di Hutan Lindung Langsa
Rusli, seorang warga Gandapura kepada Serambinews.com, Selasa (17/3/2020) mengatakan pasar sedikit sepi dibandingkan peukan sebelumnya.
“Agak sepi hari ini, pedagang memang banyak, tapi masyarakat atau pembeli yang
kurang,” ujarnya.
Camat Gandapura, Ibrahim S Sos kepada Serambinews.com mengatakan,
hari peukan Selasa (17/03/2020) tidak seramai hari peukan sebelumnya.
Disebutkan, para pedagang memang banyak yang berjualan
di lokasi masing-masing.
Namun pembelinya kurang.
“Sepertinya masyarakat usai membeli kebutuhan langsung pulang, sehingga
tidak begitu ramai seperti hari peukan sebelumnya,” ujar Ibrahim.
• Mayat 4 Anggota KKB Papua yang Tewas Tertembak Dibakar, Perempuan Berpangkat Letnan Kolonel
Kurang bergairahnya pasar, kata Camat diduga ada beberapa faktor.
Antara lain ekonomi masyarakat kurang bagus.
Ditambah adanya edaran Plt Gubernur Aceh tentang liburan sekolah dan beberapa himbauan lainnya.
“Tidak semaraknya pasar sangat berkaittan dengan keadaan ekonomi warga
dan edaran Plt Gubernur Aceh tentang langkah pencegahan virus corona,” ujarnya. (*)