Keluhan Dokter di Aceh Soal Tak Ada Masker Bikin Haru: Kami Manusia Biasa yang tak Kebal Corona

Kami sangat resah, karena kalau ada masuk pasien, kami selalu yang melakukan pemeriksaan awal, baru kemudian dokter spesialis

Penulis: Yocerizal | Editor: Yocerizal
ANTARA FOTO/ARI BOWO SUCIPTO
Petugas medis memeriksa kondisi pasien di ruang isolasi saat simulasi Penanganan Pasien Corona di Rumah Sakit Lavalette, Malang, Jawa Timur, Jumat (13/3/2020). Simulasi tersebut untuk memastikan kesiapan sarana ruang isolasi dan peralatan medis sekaligus melatih koordinasi dalam penanganan pasien Covid-19 termasuk diantaranya penggunaan kostum Alat Pelindung Diri (APD). ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/ama.(ANTARA FOTO/ARI BOWO SUCIPTO) 

Keluhan Dokter di Aceh Soal Tak Ada Masker Bikin Haru: Kami Manusia Biasa yang tak Kebal Corona

Laporan Yocerizal | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Di tengah mewabahnya virus Covid-19 atau corona, masker menjadi alat pelindung yang penting.

Tak heran, barang yang dulunya kurang mendapat perhatian itu kini banyak diburu masyarakat. Stoknya di pasaran pun menjadi langka.

Kelangkaan masker ini ternyata juga terjadi di rumah sakit, tak terkecuali di Aceh.

Kelangkaan masker ini sangat dirasakan oleh tenaga medis (dokter) dan para medis (perawat).

Pasalnya, merekalah yang akan berhadapan langsung dengan pasien terinfeksi virus corona.

Ketiadaan masker untuk tenaga medis dan paramedis ini antara lain terjadi di RSUZA Banda Aceh.

Viral, Ratusan Masker Bekas Dijemur, Diduga untuk Dijual Kembali

VIDEO - Perusahaan Masker Produksi 24 Jam, Antisipasi Penyebaran Virus Corona di Seluruh Dunia

Masker juga Langka di Luar Negeri, Warga Harus Pakai Popok Bayi Hingga Bra Wanita untuk Cegah Corona

Kamoe resah that ka di RSUZA. Sebagai RS pendidikan, kamoe yang sabee menjadi pelayan utama, terutama saat jaga malam di IGD dan ruangan,” kata seorang dokter jaga IGD dalam screenshot percakapan yang diterima Serambinews.com, Selasa (17/3/2020).

Masker hana dibi sagai ke kamoe, yg na masker hanya untuk spesialis dan perawat (Masker sama sekali tak diberikan ke kami, masker hanya untuk dokter spesialis dan perawat,” ucapnya.

Padahal keberadaan dokter-dokter jaga di RSUZA sangat penting.

Ia berani memastikan, tanpa adanya dokter jaga, RSUZA akan kewalahan menangani kegiatan pelayanan.

“Kami manusia biasa juga, yang tidak kebal dengan virus corona,” timpalnya.

Ia mengakui jika Direktur RSUZA sudah menerbitkan edaran untuk masker, dan tidak ada larangan bagi ia dan rekan-rekannya menggunakan masker.

Tetapi kenyataan di lapangan, saat ia memeriksa pasien, masker tidak diberikan dengan alasan tidak ada stok.

Begini Cara Membuat Masker Kain Sederhana yang Bisa Dilakukan di Rumah

Takut Virus Corona, Pria Ini Batuk tanpa Masker di Kereta, Penumpang Tersulut Emosi

Viral di Medsos, Ada Kopi Anti Corona, Begini Pengakuan Penjualnya

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved