Surat Warga Italia untuk Dunia terkait Virus Corona: Lakukan Pencegahan jika Tak Mau Menyesal
Surat tersebut berisi pengalamannya sebelum jumlah korban Virus Corona di Italia membludak dan mengakibatkan Italia harus lock down.
Kami juga masih akan berpikir beberapa orang yang meninggal karena virus adalah orang-orang tua dan menganggap media hanya membuat kepanikan.
Kami masih terus menjalani hidup seperti biasa dan terus bertemu dengan teman-teman karena menganggap semua baik-baik saja.
Setelah itu, jumlah pasien meningkat dengan cepat.
Angka tersebut menjadi dua kali lipat dalam satu hari.
• Jika Rumah Sakit tak Cukup Lagi Menampung Pasien Covid-19, Pemerintah Akan Isolasi di Tempat Ini
• Tindak Lanjuti Surat Edaran Menag, Shalat di Masjid Agung Idi Tanpa Sajadah, Dipel 6 Kali Sehari
Angka kematian juga menjadi lebih banyak.
Kemudian pada (7/3/2020) 4 wilayah dengan kasus tertinggi diisolasi dan ditetapkan zona merah.
Hingga 25% dari negara Italia diisolasi.
Sekolah, universitas ditutup, namun kantor-kantor, bar hingga restoran dan tempat tempat umum lainnya masih tetap buka.
Informasi tersebut diberitakan oleh media sebelum pemerintah memberitakannya.
Hal tersebut membuat 10.000 orang dari zona merah kabur kembali ke rumah mereka masing-masing.
Sebagian besar populasi di Italia masih melakukan aktivitas seperti biasa.
Mereka tidak menyadari betapa seriusnya situasi yang sedang mereka hadapi.
Di manapun mereka mengingatkan orang-orang untuk mencuci tangan dan mengurangi kegiatan di luar, sebagian besar akan menolak.
Bahkan setiap lima menit di televisi selalu mengingatkan tentang aturan ini, namun tetap saja tidak dihiraukan.
Angka kasus Virus Corona terus meningkat bahkan sudah mencapai angka yang sangat tinggi.