Breaking News

Trump 'Suap' Ilmuwan Demi Vaksin Corona Hanya untuk AS, Pemerintah Jerman Ngamuk

Penawaran tersebut dilakukan Trump pada Pemerintah Jerman menurut laporan, dikutip dari The Guardian.

Editor: Amirullah

Spahns menegaskan bahwa CureVac hanya akan mengembangkan vaksin virus corona untuk seluruh dunia, bukan hanya untuk masing-masing negara.

Saat dikonfirmasi, kementerian kesehatan Jerman hanya akan mengkonfirmasi keakuratan kutipan yang dikaitkan dengan salah satu juru bicaranya dalam artikel tersebut.

"Pemerintah federal sangat tertarik pada vaksin dan agen antivirus terhadap virus corona baru yang sedang dikembangkan di Jerman dan Eropa," kata juru bicara Jerman.

"Dalam hal ini pemerintah melakukan pertukaran intensif dengan perusahaan CureVac." tambahnya.

Juru bicara Jerman menolak menanggapi adanya pemberitaan yang disebutkan oleh media Die Welt.

Diketahui, CureVac yang berkantor pusat di kota Tübingen, Jerman barat daya, juga memiliki situs di Frankfurt dan Boston di AS.

Terkait dengan kementerian kesehatan Jerman, ia bekerja sama dengan Paul Ehrlich Institute, sebuah lembaga penelitian dan badan pengawas medis yang berada di bawah kementerian kesehatan Jerman.

Pada 11 Maret, CureVac merilis pernyataan bahwa CEO-nya, warga negara AS Daniel Menichella, tiba-tiba meninggalkan perusahaan dan akan digantikan oleh pendiri perusahaan, Ingmar Hoerr.

Pada awal bulan, Menichella diundang ke Gedung Putih di Washington untuk membahas strategi pengembangan cepat dan produksi vaksin coronavirus bersama Trump, wakil presiden, Mike Pence, dan anggota gugus tugas koronavirus Gedung Putih.

Adapun seorang pejabat AS mengatakan kepada AFP pada Minggu (15/3) bahwa laporan itu "terlalu banyak dimainkan".

“Pemerintah AS telah berbicara dengan banyak (lebih dari 25) perusahaan yang mengklaim dapat membantu dengan vaksin. Sebagian besar perusahaan ini telah menerima dana awal dari investor AS.” katanya.

Pejabat itu juga membantah bahwa AS sedang berusaha menyimpan vaksin potensial untuk dirinya sendiri.

“Kami akan terus berbicara dengan perusahaan mana pun yang mengklaim dapat membantu (membuat vaksin corona). Dan solusi apa pun yang ditemukan akan dibagikan kepada dunia," kata pejabat itu.

Setelah maraknya pemberitaan mengenai upaya Trump yang disebut ingin menguasai vaksin corona untuk dirinya sendiri, banyak analis yang menyampaikan kritik.

Dr. Brian Klaas, seorang ilmuwan dan dosen politik di University College London menanggapi sebuah cuitan yang melaporkan berita tersebut dalam Twitternya, Minggu (15/3).

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved