Jangan Salah Kaprah, Konsumsi Ibuprofen dapat Memperparah Infeksi Virus Corona, Ini Saran dari WHO

Pemilihan obat-obatan anti inflamasi tersebut justru akan memperburuk efek virus pada tubuh.

Editor: Amirullah
EPA-EFE/STR
Tim medis memeriksa seorang pasien yang terinfeksi virus corona di Rumah Sakit Jinyintan Wuhan pada 26 Januari 2020. 

SERAMBINEWS.COM - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan sebuah rekomendasi untuk tidak menggunakan Ibuprofen untuk mengobati gejala Covid-19.

Imbauan tersebut dikeluarkan oleh WHO pada Selasa (17/3/2020), dikutip Tribunnews dari France24.

Diketahui, pemerintah Perancis secara resmi memperingatkan obat-obatan anti inflamasi untuk menangani orang-orang yang menunjukkan gejala Covid-19.

Pemilihan obat-obatan anti inflamasi tersebut justru akan memperburuk efek virus pada tubuh.

Peringatan itu disampaikan oleh Menteri Kesehatan Perancis, Olivier Veran.

()

Foto Angkatan Darat AS pada 8 Maret 2020 menunjukkan seorang karyawan USAMRIID (Institut Penelitian Medis Angkatan Darat Amerika Serikat) sedang melakukan penelitian terhadap virus coronavirus baru, COVID-19 (ERIN BOLLING / US ARMY / AFP)

Angka Kematian di Indonesia Akibat Corona 2x Lipat dari Dunia, Dokter Sebut Sudah Ada Anak Meninggal

Effendi Ghazali Tanya soal Dugaan TKA di Kendari ke Fadjroel: Kenapa yang Memvideo Ditangkap

Disimpulkan dalam penelitian terbaru di jurnal kedokteran The Lancet, jika peningkatan enzim dengan obat-obatan anti inflamasi seperti Ibuprofen hanya akan memperparah infeksi virus corona.

Masih dikutip di France24, juru bicara sebuah perusahaan farmasi Inggris yang memproduksi Ibuprofen dengan merek Nurofen, Reckitt Benckiser, mengatakan kehawatiran yang sama.

Pihaknya menyadari ada kehawatiran yang ditimbulkan akibat penggunaan steroid dan produk anti inflamasi non-steroid termasuk Ibuprofen, dalam menangani gejala Covid-2019.

"Keselamatan konsumen adalah prioritas nomor satu kami. Ibuprofen adalah obat yang aman dan telah digunakan selama lebih dari 30 tahun untuk meredakan sakit dan nyeri, termasuk dalam kasus virus," ujar Benckiser.

Selain itu, Benckiser juga belum percaya jika ada bukti ilmiah yang menyebutkan penggunaan Ibuprofen dapat memperbanyak jumlah kasus Covid-19 di dunia.

Sementara itu, Benckiser akan mengeluarkan informasi dan panduan tambahan terkait penggunaan produk.

Kehabisan Hand Sanitizer, Kuil India Ini Pakai Urine Sapi Sebagai Pengganti, Diklaim Anti Bakteri

Potret Kota Mekkah Bak Kota Mati Gegara Corona, Sopir Taksi Nangis Tak Dapat Penumpang

Saran Obat untuk Meringankan Gejala Covid-19 dari WHO

Juru Bicara WHO, Christian Lindmeier menyebut pakar kesehatan PBB masih mencari tahu untuk bisa memberi panduan lebih lanjut terkait penanganan gejala Covid-19.

WHO tidak merekomendasikan penggunaan Ibuprofen untuk mengatsi gejala corona.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved