Eka Rizkina Dukung Pembelajaran E-learning untuk Cegah Corona
Wakil Ketua Komisi V DPRK Aceh Besar dari Partai PKS, Eka Rizkina Spd, menyatakan pihaknya sangat mendukung sistem pembelajaran
JANTHO - Wakil Ketua Komisi V DPRK Aceh Besar dari Partai PKS, Eka Rizkina Spd, menyatakan pihaknya sangat mendukung sistem pembelajaran e-learning untuk mencegah penyebaran virus corona. Pembelajaran e-learning ini adalah sistem atau konsep pendidikan yang memanfaatkan teknologi informasi dalam suatu proses belajar mengajar.
Kata Eka Rizkina Spd, pemerintah mengambil berbagai langkah tegas mengantisipasi atau menghambat penyebaran virus Covid-19 ini. Salah satunya meliburkan sekolah tingkat PAUD, TK, SD, SMP dan SMA selama 14 hari. Hal ini juga sesuai surat edaran Plt Gubernur Aceh.
“Oleh karena itu, masyarakat harus patuh terhadap keputusan pemerintah. Masyarakat harus menjaga kesehatan dan social distancing (menghindari kerumunan). Kita percayakan seluruh upaya pencegahan dan penanganan virus ini,” kata Eka Rizkina, Minggu (22/3/2020).
“Tentu saja tanpa melupakan tugas dan tanggung jawab kita sebagai warga negara yang baik untuk mendukung seluruh upaya yang dilakukan pemerintah,” tambah Eka.
Khusus kepada murid, pelajar atau siswa, Eka berharap di masa libur ini agar tetap di rumah masing-masing, namun tanpa meninggalkan proses belajar mengajar. Artinya proses belajar mengajar ini dapat dilakukan jarak jauh, salah satunya melalui program e-Learning, seperti yang diterapkan SDIT Nurul Fikri. Para siswa belajar di rumah di bawah pengawasan orang tua dan guru/wali kelas.
Selain itu, murid juga diberi tugas untuk tetap berolahraga ringan di rumah masing-masing guna menjaga kesehatan. Oleh karena itu, Eka mengaku sangat mendukung program belajar jarak jauh ini.
“Kita harapkan, walaupun siswa tidak belajar di sekolah, tapi suasana belajarnya tetap bisa dirasakan agar mereka bersemangat menjalani hari-hari yang harus selalu di rumah seperti sekarang ini,” ujar Srikandi PKS DPRK Aceh Besar Dapil II ini.
Sementara itu, Kepala SDIT Nurul Fikri Aceh Besar, Kartini SPd, mengatakan murid di sekolah dipimpinnya hanya dibebani dua pelajaran per hari. Selebihnya murid diberi tugas hafalan yang nantinya direkam melalui voice note. Selanjutnya hasil rekaman itu dikirimkan ke guru untuk dievaluasi. (dab/*)