Penutupan Tempat Keramaian Pukul Ekonomi Pedagang Kecil, Falevi: Ini demi Kebaikan Bersama

Oleh karena itu, ia mengajak semua pihak bersama pemerintah untuk bersama-sama memikirkan nasib pedagang kecil yang terimbas dari kebijakan tersebut

Penulis: Yocerizal | Editor: Yocerizal
SERAMBINEWS.COM/SUBUR DANI
Ketua Komisi V DPRA, M Rizal Falevi Kirani bersama anggota lainnya memberi keterangan kepada awak media seusai meninjau ruangan khusus penanganan suspek virus corona di gedung lama RSUZA Banda Aceh, Selasa (28/1/2020). 

Penutupan Tempat Keramaian Pukul Ekonomi Pedagang Kecil, Falevi: Ini demi Kebaikan Bersama

Laporan Yocerizal | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Ketua Komisi V DPRA, M Rizal Falevi Kirani, sangat mendukung kebijakan Pemerintah Aceh yang menginstruksi penutupan tempat-tempat keramaian.

Kebijakan itu ia nilai tepat sebagai langkah antisipasi dalam rangka menjalankan tanggung jawab Pemerintah untuk menyelamatkan masyarakat Aceh dari virus mematikan tersebut.

“Kami sangat mendukung kebijakan Pemerintah Aceh itu yang menginstruksikan menutup tempat-tempat keramaian yang mempunyai potensi untuk memperluas penyebaran virus Corona,” kata Falevi kepada Serambinews.com, Senin (23/3/2020).

Memang diakuinya, kebijakan itu akan berdampak kepada ekonomi masyarakat. Banyak pedagang kecil yang akan terganggu mata pencahariannya.

Namun dengan kondisi saat ini dimana Corona telah menjadi wabah dunia dan berisiko besar menghilangkan nyawa manusia, maka penutupan tempat keramaian adalah pilihan terbaik.

Virus dan Obat Penangkalnya dalam Perspektif Masyarakat Aceh

VIDEO - Pengumuman Terkait Pasien Dalam Pengawasan Meninggal Dunia di RSUZA

Sejumlah Even Pariwisata dan Olahraga di Aceh Tengah Ditunda karena Virus Corona  

VIDEO - Suasana Warung Kopi Pasca Instruksi Penutupan Tempat Keramaian di Banda Aceh

“Saya kira masyarakat Aceh bisa memakluminya. Saat ini memang tidak ada pilihan lain selain bersabar dan patuh pada keputusan Pemerintah Aceh demi kebaikan kita bersama,” imbuh politisi Partai Nanggroe Aceh (PNA) ini.

Meski demikian, ia memandang, Pemerintah Aceh perlu juga memikirkan kebijakan lain untuk mengatasi resiko ekonomi dari hilangnya mata pencaharian rakyat kecil tersebut.

“Kasian mereka masyarakat kecil, kehidupannya mereka sangat tergantung pada hasil pekerjaan setiap hari. Berbeda dengan mereka yang memiliki gaji bulanan, mungkin tidak terlalu pusing dengan kebijakan itu,” ujarnya.

Oleh karena itu, ia mengajak semua pihak bersama pemerintah untuk bersama-sama memikirkan nasib pedagang kecil yang terimbas dari kebijakan penutupan keramaian ini.

“Mereka punya keluarga yang harus dinafkahi. Mari sama-sama kita cari jalan keluar,” ajak Ketua Komisi V DPRA ini.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved