Harga Gula Naik

Dek Gam: Kalau Ada Oknum yang Larang Gula Medan Masuk ke Aceh, Tunjukkan Orangnya!

Nazaruddin meminta para pihak di Aceh menunjukkan orang atau oknum yang melarang gula pasir Medan masuk ke Aceh.

Penulis: Asnawi Luwi | Editor: Safriadi Syahbuddin
For Serambinews.com
Nazaruddin Dek Gam 

Dilema para pedagang gula di Aceh ini, diungkap oleh Wakil Ketua Kadin Aceh Bidang Perdagangan, H Ramli seusai rapat di Kantor Gubernur Aceh, Rabu (25/3/2020).

Rapat yang dilaksanakan Asisten II Setda Aceh, H T Ahmad Dadek, dihadiri Plt Kadisperindag Aceh, Drs Muslem, Kadis Perkebunan dan Pertanian, A Hanan, ST, MT, Kadis Ketahanan Pangan, Cut Yusminar, Kadis Kesehatan Aceh, dr Hanif,  Kepala Biro Ekonomi, Amiruddin, dan sejumlah pengurus Kadin Aceh serta pedagang gula di Aceh.

Ramli, pemilik Toko Istana Telur yang merupakan salah satu pemasok gula di Aceh mengatakan, setelah PT Kande Agung/PT Mastura tidak lagi memasok gula pasir dari Lampung dan Surabaya pada tahun 2017 lalu, kini praktis pasokan gula ke Aceh sangat tergantung dari Medan Sumatera Utara.

Maka, ketika pada Jumat (20/3/2020) lalu, Polda Sumut menyerukan gula pasir yang ada di Sumut tidak boleh diedarkan ke luar Sumut, pedagang gula pasir di Aceh tidak berani membawa lagi gula ke Aceh.

Padahal, kata Ramli, ada sejumlah pengusaha Aceh sudah membeli gula pasir dari distributor di Medan.

Tapi gula ini belum berani dibawa ke Aceh karena khawatir ditahan di perbatasan Aceh - Sumut, di Besitang.

Ramli mengatakan, kondisi itu sudah ia sampaikan dalam rapat penanganan stok kebutuhan pokok menghadapi pencegahan covid 19.

Menurutnya, Pemerintah Aceh, melalui Polda Aceh, akan melakukan koordinasi dengan Polda Sumut, agar gula pasir milik pedagang di Aceh yang sudah dibeli dari pedaganag gula pasir di Sumut, tidak ditahan di perbatasan.

Ramli mengatakan, jika ada jaminan dari Polda Aceh, gula pasir yang telah dibelinya tidak ditahan di perbatasan, maka pada Kamis besok, ia akan memuat 500 sak gula pasirnya yang ada di Medan untuk dibawa ke Banda Aceh dan Aceh Besar.

Menurutnya, jumlah gula yang telah dibelinya di Medan itu akan sangat berguna untuk menambah stok gula pasir di Banda Aceh dan Aceh Besar.

Ramli mengatakan, di toko miliknya Istana Telur yang berada di Peunayong, saat ini hanya memiliki stok gula pasir sekitar 40 - 50 sak.

Karena stok yang sudah menipis, dia tidak lagi menjual dalam partai besar, melainkan harus dijual eceren dengan harga Rp 18.000/Kg.

Setiap orang hanya dibolehkan membeli 2 Kg, dan untuk pedagang pembuat roti/kue diberikan 5 - 10 Kg.

"Hal itu kami lakukan, untuk menjaga pelanggan dan meredam keresahan masyarakat terhadap kenaikan harga gula pasir, karena stoknya sudah menipis secara nasional,” ujar Ramli.

Stok di Sabang

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved