Harga Gula Naik
Dek Gam: Kalau Ada Oknum yang Larang Gula Medan Masuk ke Aceh, Tunjukkan Orangnya!
Nazaruddin meminta para pihak di Aceh menunjukkan orang atau oknum yang melarang gula pasir Medan masuk ke Aceh.
Penulis: Asnawi Luwi | Editor: Safriadi Syahbuddin
Sementara itu, Zulkarnain, pedagang grosir gula pasir di Pasar Aceh juga mengatakan bahwa semenjak, Selasa (24/3/2020), dia tidak lagi menjual gula pasir partai besar, tapi sudah eceran.
Kalau kita jual partai besar, stok gula pasir 50 sak, bisa habis dalam waktu satu hari, tapi kalau dijual eceran, bisa bertahan satu minggu, dan pelanggan tetap terjaga, kata Zulkarnain.
Ia mengatakan, gula pasir dijualnya di harga Rp 18.000/Kg.
Setiap orag hanya dibolehkan membeli 2 kilogram, kecuali untuk pedagang kue basah/roti yang dikenalnya, maka diberikan jatah 5 - 10 Kg.
Sama halnya seperti Ramli, Zulkarnain juga menyarankan kepada Pemerintah Aceh untuk meminta izin kepada Menteri Perdagangan agar memberikan kuota impor gula Aceh.
Hal ini untuk menanggulangi semakin menipisnya stok gula pasir di Provinsi berpenduduk 5 juta jiwa ini.
Zulkarnain mengatakan, informasi yang diperolehnya dari pedagang di Sabang saat ini di pulau freeport tersebut ada stok gula pasir sekitar 500 ton.
"Kalau diizinkan oleh Menteri Perdagangan untuk dibeli dan diimpor ke Aceh daratan, maka kami siap membelinya. Silahkan pemerintah mengenakan bea masuknya yang rasional dan kami siap menebusnya," ujar Zulkarnain.
Ramli dan Zulkarnain mengatakan, stok kebutuhan pangan yang sudah menipis dalam minggu ini, hanya gula pasir.
Lainnya, seperti telur ayam, minyak goreng, teung terigu dan beras cukup banyak.
Harga beras cenderung menurun, karena di beberapa daerah sedang panen.
Berikut rinciannya.
* Beras Keumala lokal kualitas sedang dijual Rp 145.000/sak (15 Kg) dari sebelumnya Rp 150.000/sak
* Beras Tangse Premium dijual Rp 155.000/sak dari sebelumnya Rp 160.000/sak.
* Telur ayam ras Rp 39.000 - Rp 40.000/lemping (30 butir)