Pengendalian Pasar

Abdullah Puteh Sarankan Pemerintah Daerah di Aceh Bentuk Tim Pengendali Pasar

Menurutnya keberadaan tim ini sangat dibutuhkan karena bukan hanya untuk mengendalikan harga, tapi juga mencegah kelangkaan barang.

Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS/RAHMAD WIGUNA
Abdullah Puteh saat meninjau Pasar Kualasimpang, Aceh Tamiang, Jumat (27/3/2020). 

Laporan Rahmad Wiguna I Aceh Tamiang

SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Anggota DPD RI asal Aceh, Abdullah Puteh menyarankan pemerintah daerah di Aceh membentuk tim pengendali pasar.

Saran ini disampaikan Abdullah Puteh setelah dirinya meninjau Pasar Kualasimpang, Aceh Tamiang dan mendapati sejumlah komoditas kebutuhan pokok mengalami perubahan harga siginifikan, Jumat (27/3/2020).

Menurutnya keberadaan tim ini sangat dibutuhkan karena bukan hanya untuk mengendalikan harga, tapi juga mencegah kelangkaan barang.

"Hari ini sudah mulai terjadi, khususnya gula pasir. Selain harganya terus naik, stoknya juga sudah mulai langka," kata Puteh.

Diketahui harga gula pasir di Aceh Tamiang terus merangkak naik dalam beberapa hari terakhir dan saat ini sudah mencapai Rp 22 ribu per kilogram.

Sejumlah pedagang yang ditemuinya memercayai tingginya harga jual ini berkaitan dengan isu instruksi Pemerintah Aceh yang melarang pasokan gula pasir dari Sumatera Utara.

"Ini perlu diluruskan oleh pemerintah, karena pedagang sudah termakan isu kalau kenaikan harga ini akibat larangan dari Pemerintah Aceh," kata Puteh.

Pimpinan & Seluruh Anggota DPRK Aceh Besar Alihkan Rp 1,3 Miliar Dana Perjalanan Dinas untuk Corona

BREAKING NEWS - Data Terbaru Covid-19, Sudah Empat Orang Positif Terinfeksi Corona di Aceh

Keselamatan Petugas Penanggulangan Corona di Aceh Masih Terabaikan

Gejolak harga ini membuat daya beli masyarakat turun dan berimbas pada turunnya omset pedagang hingga 50 persen. Dia khawatir isu negatif itu telah dimanfaatkan sebagian oknum untuk menimbun bahan pangan.

"Di sinilah peran pemerintah diharapkan hadir dengan membentuk tim pengendali pasar. Harus ditindak bila memang benar ada aksi penimbunan karena telah merugikan masyarakat," ujarnya.

Seorang pedagang, Yetno menjelaskan kenaikan harga gula pasir terjadi setiap hari dan saat ini harga satu karung berukuran 50 kilogram sudah Rp 1 juta.

"Kalau sebelumnya cuma Rp 600 ribu. Dan ini barangnya tidak banyak, saya pikir cuma bertahan dua atau tiga hari saja," kata Yetno.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved