Kebakaran di Kota Sigli
Pemkab Salurkan Bantuan Masa Panik Untuk Korban Kebakaran di Sigli
Ia merincikan, bantuan masa panik itu berupa beras 15 kg untuk tiga KK. Lalu, minyak goreng, gula pasir, ikan sarden 60 kaleng, dan kecap 48 botol.
Penulis: Muhammad Nazar | Editor: Nurul Hayati
Ia merincikan, bantuan masa panik itu berupa beras 15 kg untuk tiga KK. Lalu, minyak goreng, gula pasir, ikan sarden 60 kaleng, dan kecap 48 botol. Berikutnya, bantuan sandang meliputi selimut, kain sarung, matras, perlengkapan bayi, perlengkapan anak sekolah, kompor, gas 3 kg, peralatan dapur, dan sajadah 6 lembar.
Laporan Muhammad Nazar I Pidie
SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Pemkab Pidie menyalurkan bantuan kepada warga yang rumahya terbakar.
Bantuan masa panik tersebut, diserahkan Sekda Pidie, H Idhami, di lokasi kebakaran.
Untuk diketahui, sembilan bangunan terletak di jalan Panglima Polem di belakang Apotik Nilam, Gampong Kramat Dalam, Kecamatam Kota Sigli, Kamis (26/3/2020), hangus terbakar.
Sembilan rumah terbakar itu terdiri atas dua toko, enam rumah, dan satu gudang penyimpanan barang.
"Bantuan yang kita serahkan kepada korban kebakaran jumlahnya bervariasi," kata Kepala Dinas (Dinsos) Pidie, Muslem, kepada Serambinews.com, Jumat (27/3/2020).
Ia merincikan, bantuan masa panik itu berupa beras 15 kg untuk tiga KK.
• Sempat Tertahan di Medan, Sore Ini 1.000 Sak Gula Masuk Aceh
Lalu, minyak goreng, gula pasir, ikan sarden 60 kaleng, dan kecap 48 botol.
Berikutnya, bantuan sandang meliputi selimut, kain sarung, matras, perlengkapan bayi, perlengkapan anak sekolah, kompor, gas 3 kg, peralatan dapur, dan sajadah 6 lembar.
Kabid Perlindungan Jaminan Sosial (Lijamsos) Dinsos Pidie, Nasrinah Hanim, kepada Serambinews.com, Jumat (27/3/2020) mengatakan, Dinsos Pidie merencanakan memasang tenda, di depan rumah terbakar tersebut.
"Tapi pak keuchik tidak memperbolehkan karena lorong sempit dan suasana sekarang tidak baik dengan pandemi Covid-19," pungkasnya. (*)
• Shalat Jumat di Masjid Raya Baiturrahman Jamaah Hanya Terisi Setengah, Pandemi Covid-19