Viral Medsos
Viral di Medsos, Curhatan Ojol Soal Sulitnya Bertahan Hidup di Tengah Wabah Corona
Menurutnya, ketika keadaan darurat seperti saat ini, tidak patut hanya menekan pemerintah, namun semua harus bekerja sama dan saling membahu agar viru
Laporan Syamsul Azman | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Curhatan seorang pengemudi ojol viral di media sosial Instagram, Jum at (27/3/2020).
Curhatan tersebut mengenai sulitnya bertahan hidup ketika menghadapi covid-19.
Ungkapan hati ojol itu disampaikan pada acara diskusi Indonesia Lawyer Club, Selasa (24/3/2020) malam.
Menurutnya, ketika keadaan darurat seperti saat ini, tidak patut hanya menekan pemerintah, namun semua harus bekerja sama dan saling membahu agar virus ini cepat berlalu.
“Saat ini, kata mutiara, kata bijak kalian itu tidak kami butuhkan, yang kami butuhkan sekarang rangkulan tangan, wujud empati kalian semua, kami ini bukan warga yang tidak taat peraturan,” ujarnya pada acara diskusi tersebut.
• Jenazah PDP Corona di Aceh Utara Dimandikan, Keluarga Disemprot Disinfektan dan Dikarantina
• Pandemi Covid-19, Warga Miskin di Lhokseumawe yang Berstatus ODP akan Dapat Bantuan Sembako
• Pria ini Disambut Besar-besaran Sepulang Umrah, Ternyata Positif Covid-19, Bupati Isolasi Satu Desa
Ia mengatakan, bahwa ia mau dan tidak keberatan untuk beristirahat di rumah, namun ia mengungkapkan, bila ia tidak bekerja, tidak ada yang memastikan istri dan anaknya bisa makan.
“Kami bukan orang bandel, kami mau istirahat di rumah, kami mau bener. Hallo orang yang banyak follower, mana peran kalian, ini masalah kemanusian, kami tidak minta bantu bayar kontrakan kami, bayar cicilan motor kami, kami hanya butuh makan kami dua minggu, ini wujud saya taat dengan peraturan pemerintah,” tegasnya.
Ia juga mengkritisi ungkapan yang mengimbau agar tetap berada di rumah ketika keadaan darurat covid-19.
“Hallo, kalian bisa istirahat, kami bagaimana?,” tanyanya pada forum diskusi.
Driver ojol tersebut diketahui bernama Ginanjar, ia seorang ayah yang memiliki tiga orang anak.
Tajuk diskusi yang diangkat pada acara tersebut #ILCsimalakamaCorona, Ginanjar menjelaskan bahwa sebelum diterapkan social distancing, rata-rata penghasilannya per hari 100Rb sampai 200Rb.
Ia sudah hampir lima tahun bekerja sebagai ojol, namun semenjak diberlakukan social distancing, ia merasa sangat sulit.
“Dari pagi sampai malam saya ngojek tapi sepi penumpang, untung ada seorang penumpang baik yang memesan makanan namun makanannya diberikan ke saya, ia mengatakan makanannya untuk abang aja sama anak dan istri,” ungkapnya.
Menurutnya, semua bisa membantu ketika kondisi darurat seperti ini, karena media sosial mampu menggerakkan manusia untuk berbuat baik.